Sukses

Dihantam Pandemi, Produksi Mobil Suzuki di Negara Ini Dipangkas Nyaris 100 Persen

Salah satu yang terdampak cukup besar, adalah otomotif, baik secara penjualan maupun produksi roda empat dan roda dua

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona Covid-19 yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di berbagai negara dunia cukup memukul berbagai lini industri. Salah satu yang terdampak cukup besar, adalah otomotif, baik secara penjualan maupun produksi roda empat dan roda dua.

Bahkan, salah satu pabrikan terbesar di India, Maruti Suzuki harus memotong produksi hingga 98 persen pada Mei 2020. Sedangkan bulan sebelumnya, penjualan hampir nol untuk pertama kalinya dalam sejarah otomotif Tanah Hindustan.

Pemerintah India saat ini, bertahap melonggarkan jarak sosial, meskipun memang jumlah kasus Covid-19 belum menunjukkan penurunan secara signifikan.

Saat memasuki lockdown atau penguncian tahap empat, pemerintah India menginginkan fasilitas produksi otomotif yang berada di zona hijau dan orange Covid-19 untuk berproduksi dengan mengikuti protokol kesehatan.

Di sisi lain, beberapa pabrikan mobil telah memperkenalkan platform penjualan online, sebagai gaya bisnis baru di tengah pandemi.

Meski begitu, angka penjualan tetap jauh lebih rendah dibanding sebelumnya, dan baru akan pulih dalam beberapa bulan mendatang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjualan terburuk

Maret dan April menunjukkan yang terburuk dalam sejarah industri otomotif India, dengan catatan hampir nol persen penjualan di pasar domestik. Bulan berikutnya lebih baik tetapi tentu saja tidak mendekati tren yang biasa.

Dengan begitu, banyak pabrikan yang juga memangkas produksi, dan Maruti Suzuki India Limited (MSIL) mengurangi produksi sebesar 97,54 persen pada Mei 2020 untuk meminimalkan kemungkinan kerugian lebih lanjut.

Produsen mobil terbesar di negara ini hanya membuat 3.714 unit bulan lalu, dibandingkan dengan 1.51.188 unit pada Mei 2019.

Perlu dicatat bahwa pasar India memang sudah lemah di hampir keseluruhan tahun lalu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini