Sukses

Agar Ramah Lingkungan, Ban Michelin Tak Lagi Dibungkus Plastik

Ban Michelin untuk motor 250cc ke atas sudah tidak lagi dibungkus plastik, dan sama dengan ban mobil.

Liputan6.com, Jakarta - Mengurangi penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan, banyak yang hal bisa dilakukan, seperti mengganti sedotan alumunium atau kantung plastik dengan yang berbahan kain.

Hal tersebut juga bakal dilakukan oleh salah satu produsen ban, Michelin yang berencana untuk tidak membungkus produknya dengan plastik.

 

Dijelaskan Roslina Komalasari, Head of Consumer and Marketing Product Michelin Indonesia, sejatinya penggunaan plastik tidak berpengaruh terhadap kualitas ban. Bahkan, ban Michelin untuk motor 250cc ke atas sudah tidak lagi dibungkus plastik, dan sama dengan ban mobil.

"Memang belum kami terapkan ke seluruh produk, karena memang butuh edukasi kepada konsumen. Tapi, penggunaan plastik untuk membungkus ban itu tidak mempengaruhi kualitas atau sisi safety ban," jelas Roslina saat ditemui di Jakarta, belum lama ini.

Lanjut Rosalina, ketika akan memberlakukan sesuatu, Michelin akan memikirkan secara matang. Terlebih, dengan tidak menggunakan plastik untuk membungkus bannya ini pastinya berhubungan dengan konsumen.

"Plastik itu hanya bungkusnya saja. Itupun hanya untuk ban berukuran kecil saja dengan dimensi 13 dan 14 inci," pungkas Rosalina.

Sekadar informasi, memang jika diperhatikan, ban yang masih diimpor atau buatan luar negeri sudah tidak menggunakan pembungkus yang melilit di sekeliling ban.

Pasalnya, dengan tidak menggunakan plastik ini memang sudah sesuai peraturan yang lebih ramah lingkungan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Pabrik Multistrada, Michelin Fokus Produksi Ban Mobil dan Motor

Pabrikan ban Michelin telah mengakuisisi PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) pada awal tahun lalu. Dengan begitu, jenama asal Perancis ini mulai melakukan produksi secara lokal dengan memanfaatkan fasilitas perakitan Multistrada yang terletak di Cikarang Timur, Jawa Barat.

Dijelaskan President Director Michelin Indonesia, Steve Vette, produksi ban yang dilakukan di Indonesia ini akan digunakan untuk kebutuhan domestik dan ekspor.

"Sekarang kami sudah produksi ban Michelin untuk kendaraan roda dua di pabrik Multistrada, dan kami akan fokus di pabrik tersebut," jelas Steven saat berbincang santai dengan media di restauran Meradelima, Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2020).

Lanjut Vette, untuk ke depannya, Michelin juga akan mulai untuk memproduksi ban kendaraan roda empat. Namun, belum diketahui pasti, kapan mulai diproduksinya ban untuk mobil penumpang tersebut.

"Untuk saat ini memang masih ban sepeda motor, dan ban mobil kami masih impor," jelasnya.

Sedangkan untuk ban truk dan bus, diakui Steven bukan menjadi prioritas, meskipun Michelin memang memiliki produk untuk segmen tersebut.

Sekedar informasi, pabrik Multistrada ini akan menjadi pabrik keempat terbesar Michelin di dunia. Pabrik ini, akan memproduksi lima merek, yaitu Michelin, BFGoodrich, Uniroyal, dan merek milik Multistrada yang sudah eksis, yaitu Corsa dan Achilles.

Selain melakukan akuisisi Multristrada, Michelin juga mengakuisisi 20 persen saham PT Penta Artha Impressi (Penta) melalui kemitraan dengan Indomobil dan investor swasta untuk mendorong pemasan dan penjualan merek Michelin Group di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini