Sukses

Hati-Hati, Salah Ukuran Knalpot Bikin Tenaga Mobil Melempem

Modifikasi knalpot merupakan cara paling mudah untuk memberikan karakter berbeda pada mobil kesayangan.

Liputan6.com, Jakarta - Modifikasi knalpot merupakan cara paling mudah untuk memberikan karakter berbeda pada mobil kesayangan. 

Bagian ini diganti biasanya untuk mendapatkan raungan suara mesin yang superb. Sebab ada anggapan bahwa semakin besar saluran maka akan memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap performa mobil.

Ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Menurut laman resmi Nissan Indonesia, diameter pembuangan seharusnya disesuaikan dengan kapasitas mesin mobil yang diusung.

Dimensi saluran pembuangan ini tak boleh melebihi kapasitas mesin. Misalnya, kapasitas mesin 1.000cc sampai 1.500cc bisa menggunakan pipa exhaust berdiameter 2 inci. Sedangkan 1.500cc sampai 2.000cc, bisa pakai knalpot berdiameter 2,5 inci, dan seterusnya.

Dengan begitu tenaga mobil pun bisa stabil atau bahkan lebih baik dari sebelumnya. Jika ngotot ingin menggunakan knalpot yang tidak sesuai, berarti siap untuk mendapatkan tenaga mobil yang semakin kecil.

Sumber: Otosia.com

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keuntungan Memiliki Motor dengan Posisi Knalpot Tinggi

Ternyata memiliki motor dengan posisi knalpot cukup tinggi memiliki kelebihan tersendiri.  Semakin tinggi motor, maka semakin mungkin ia "selamat" saat menerjang genangan air. 

Logikanya, knalpot adalah saluran pembuangan terakhir dari mesin yang mengeluarkan gas sisa pembakaran mesin. Maka knalpot harus terbebas dari zat apapun. Ketika knalpot kemasukan air seperti ketika melintasi genangan banjir, maka bagian mesin akan bermasalah.

 

 
 

 

"Air yang masuk ke knalpot bisa mengalir sampai mesin. Kalau ada air di mesin, pasti kerja mesin bermasalah, bisa mati," ujar Eko Safitrianto, mekanik Clinic Motor yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan, kepada Liputan6.com.

Selain knalpot, tentu patokan lainnya adalah busi. Tanpa busi yang kering, maka tak mungkin pembakaran berjalan maksimal, bahkan tidak akan ada pembakaran. Dan ketika melintasi genangan, busi yang rendah berpotensi besar kena percikan air. 

"Jadi semakin tinggi busi dan knalpot, bisa lebih gampang lewati banjir," tambah Eko. 

Meski demikian, Eko mengatakan bahwa pemilik motor dengan knalpot rendah juga tetap bisa selamat dari banjir dengan beberapa syarat. Yaitu dengan cara menutup lubang knalpot dengan plastik atau kain, lalu melintasi banjir dengan posisi mesin mati.

"Mending seperti itu (knalpot disumbat dan mesin dimatikan), kalau dipaksa dinyalain, sayang komponen dalam mesin bisa rusak," tuutp Eko.   

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.