Sukses

3 Alasan Jokowi Menyukai Yamaha

Menurut Jokowi, saat ini ekspor dengan jumlah yang sangat besar adalah problem di Indonesia. Sebaliknya, barang berstatus impor justru lebih besar daripada ekspor.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ingin memberikan apresiasi kepada Yamaha di Indonesia. Hal ini karena berbagai pencapaian pabrikan berlogo Garputala selama menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air.

“Pertama, ekspornya tinggi,” kata Jokowi saat acara Pelepasan ke-1,5 juta Ekspor Motor Yamaha, di pabrik Yamaha Pulogadung, Jakarta, Senin (3/12/2018).

Menurut Jokowi, saat ini ekspor dengan jumlah yang sangat besar adalah problem di Indonesia. Sebaliknya, barang berstatus impor justru lebih besar daripada ekspor.

Untuk alasan kedua, Jokowi menyukai Yamaha karena memiliki nilai investasi besar di Indonesia.

Sedangkan alasan yang ketiga yaitu, Yamaha telah memiliki lokal konten mencapai 93-94 persen.

“Invetasi-investasi seperti inilah yang terus kita cari. Karena kalau untuk ekspor dan bahan bakunyaa impor juga, sering menyebabkan defisit neraca perdagangan,” jelasnya.

“Saya sangat menghargai upaya yang telah dilakukan oleh Yamaha. Ini sudah produk dalam negeri dan luar negeri berapa pak? 25 persen ekspor dan 75 persen dalam negeri, iya lima tahun lagi dibalik,” sambungnya.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Yamaha Dimata Jokowi

Bagi Jokowi, Yamaha Indonesia bukan sekadar pabrikan sepeda motor saja. Sebab, dia melihat Yamaha sudah menjadi kawan lama di dunia usaha Indonesia.

“Sejak 1974 (Yamaha di Indonesia), artinya sudah 44 tahun. Seperti ini harus diberikan apresiasi. Artinya umur saya baru 13 tahun, Yamaha sudah masuk Indonesia,” terangnya.

Jokowi meyakini, Yamaha Indonedia akan lebih lama lagi meneruskan usahanya di pasar otomotif nasional dan akan mengalami perkembangan pesat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.