Sukses

Punya MINI Klasik, Bagaimana Perawatannya?

Kalau bengkel ada, bisa benerin. Begitu juga dengan parts atau komponen masih bisa order langsung ke pusat MINI di Inggris sesuai yang kita mau.

Liputan6.com, Jakarta Memilik mobil klasik bukan perkara mudah. Hal ini tentu butuh keuletan tersendiri, karena mobil ini sudah berumur belasan hingga puluhan tahun.

Namun begitu, hal tersebut rupanya bukan jadi masalah bagi para pemilik mobil legendaris asal Inggris, MINI Cooper klasik.

Setidaknya salah satu pemilik MINI MK 1 lansiran 1961, Geralldus, menyatakan, dirinya tak ambil pusing soal after sales, seperti bengkel dan suku cadang.

“Kalau bengkel ada, bisa benerin. Begitu juga dengan parts atau komponen masih bisa order langsung ke pusat MINI di Inggris sesuai yang kita mau,” ujar Geralldus saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (7/9/2018).

kata Geralldus, semua part baik fast moving maupun slow moving masih tersedia, mulai dari bamper, dashboard, panel pintu, dan lainnya.

Menurut pria yang akrab disapa Gery, harga parts MINI klasik pada dasarnya sama seperti mobil-mobil pada umunya baik buatan Indonesia atau Thailand, bahkan Jepang.

Hanya saja, lanjut Gery, yang membuat komponen MINI menjadi mahal adanya  biaya tambahan lain, termasuk pajak dan biaya pengiriman.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bahan Bakar MINI Klasik

Mobil klasik sama dengan mobil zaman dulu (jadul), hal ini juga dialami MINI klasik. 

Karena itu, keberadaan mobil MINI klasik ini juga membuat sejumlah orang bertanya, bagaimana dengan konsumsi bahan bakar yang digunakan?

Ternyata, bahan bakar MINI Klasik tak harus menggunakan kadar oktan tinggi baik milik Pertamina, Shell atau lainnya.

Sebaliknya, oktan rendah dengan campuran sulfur tinggi seperti Premium atau Pertalite masih bisa digunakan MINI Klasik.

“Kalau pakai logika, karena zaman dulu engga ada Turbo, Pertamax atau semacamnya, takutnya kalau dipakai justru jadi takut tidak sesuai. Ibaratnya, kalau biasa minum dikasih air putih, terus dikasih wine, jadi kaget,” kata Gery.

Namun begitu, bukan tak mungkin bahan bakar dengan oktan tinggi dilarang. Sebab, masih ada juga pemilik mobil Mr Bean itu juga menggunakan oktan tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini