Sukses

Tiga Produsen Mobil Siap Bangun Pabrik di Indonesia, Termasuk Hyundai?

Sebenarnya ada banyak produsen otomotif yang berminat untuk membangun pabrik di Indonesia. Namun hanya tiga produsen yang dinilai paling serius.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar otomotif Indonesia masih cukup menarik bagi banyak pabrikan kendaraan di dunia. Tidak heran, banyak merek roda empat atau roda dua yang tertarik untuk membangun pabrik perakitan di Tanah Air, termasuk tiga produsen global ini.

Menurut Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan, sebenarnya ada banyak produsen otomotif yang berminat untuk membangun pabrik di Indonesia. Namun hanya tiga produsen yang dinilai paling serius.

"Kalau sekarang itu banyak yang sudah melakukan kajian, dan dia mau melakukan assembling, membangun manufaktur di Indonesia. Ada banyak, dari Korea, banyak dari beberapa daerah Eropa. Yang intens sekarang yang sudah diskusi ada tiga perusahaan industri multinasional. ‎Saya tidak bisa sampaikan (namanya) karena dia minta di-disclose dulu," ujar dia di Yogyakarta, seperti dilansir Bisnis Liputan6.com, ditulis Selasa (4/9/2018).

Dia mengungkapkan, alasan ketiga produsen otomotif tersebut tertarik berinvestasi di Indonesia lantaran reformasi birokrasi yang telah dilakukan pemerintah, khususnya dalam hal perizinan usaha.

"Pertama, yang dia lihat bahwa Indonesia ini iklim usahanya sudah makin bagus, karena ada kemudahan," kata dia.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mulai Akhir Tahun

Faktor lain yang menjadi pertimbangan yaitu pasar otomotif Indonesia yang sangat besar. Saat ini, perbandingan jumlah kendaraan dengan penduduk baru sekitar 86:1.000.

"Kedua, pasar Indonesia memiliki basis pasar untuk pengembangan industri otomotif. Sekarang kita baru 87 kendaraan banding 1.000 penduduk. Ini masih sangat rendah kalau dibandingkan Thailand," jelas dia.

Menurut Putu, jika tidak ada halangan, pembangunan pabrik tersebut rencananya akan dimulai pada akhir tahun ini.

"Banyak yang akhir tahun ini dan tahun depan bakal masuk. Nanti lihat. Karena kita cukup berhasil dengan adanya program CKD (complete knocked down) dan IKD (incompletely knocked down). Jadi dia mulai melakukan assembling CKD dan IKD, setelah itu baru pendalaman," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.