Sukses

Agar Tak Tertipu, Kenali Ciri-Ciri Aki Rekondisi

Aki juga ternyata komponen yang cukup banyak dipalsukan, yaitu dengan cara merekondisi. Biasanya, aki rekondisi berasal dari aki yang sudah lama dan rusak.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap kendaraan baik sepeda motor atau mobil dipastikan memiliki baterai atau aki. Peranti ini sangat berguna lantaran fungsinya sebagai sumber tenaga yang mengaliri listrik ke sejumlah bagian.

Namun tahukah Anda, aki juga ternyata komponen yang cukup banyak dipalsukan, yaitu dengan cara merekondisi. Biasanya, aki rekondisi berasal dari aki yang sudah lama dan rusak.

Bahkan menurut Muksin, Technical Operational Fast, selaku distributor resmi aki Massiv, ada oknum yang membuat aki rekondisi dengan mengganti elemen-elemen yang sudah payah kemudian diisi kembali dayanya.

“Bahkan kadang ada yang cuma dibersihkan lalu dijual lagi setengah harga,” kata Muksin seperti dilansir Oto.com, Senin (16/7/2018).

Pada kenyataannya, aki yang telah direkondisi memang tidak berbahaya bahkan tak akan meledak atau bocor jika memang tidak rusak fisiknya. Sebaliknya, kendaraan tetap bisa dinyalakan ketika menggunakan aki rekondisi. 

Akan tetapi, jika menggunakan aki rekondisi tentu saja hal itu akan sangat berpengaruh pada daya tahan. Misalnya, aki yang seharunya bisa bertahan lama justru ketika digunakan hanya mampu bertahan kurang dari setahun dan penyimpanannya cukup singkat. 

“Kadang cuma beberapa bulan, dan pemilik mobil harus beli (aki) lagi,” kata Muksin.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara Mengenali Aki Rekondisi

Meski para oknum pembuat aki rekondisi cukup lihai, bukan berarti aki tersebut tampak sempurna jika dilihat langsung. Sebab, aki rekondisi memiliki beberapa ciri yang cukup berbeda.

“Biasanya terlihat dari terminal dan fisik aki. Kutub atau terminal aki rekondisi umumnya sudah tergores karena pernah digunakan," ungkap Muksin. Selain itu, badan aki juga terlihat gembung karena sudah terjadi proses kimiawi di dalamnya,” tutur Muksin. 

Tak hanya itu, bagian tutup aki dan tubuhnya juga biasanya terlihat tak lagi rapat karena pernah dibuka. Variabel lain yang dapat ditilik, warnanya yang sudah kusam.

Umumnya, aki seperti ini dijual di pinggir jalan via kios-kios kecil. Kios besar yang sudah berlisensi umumnya tak berani mempertaruhkan kredibilitas tokonya demi meniagakan aki rekondisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.