Sukses

Dilarang Jualan, Toyota Merugi Rp 3 Triliun

Toyota mengaku kehilangan potensi pendapatan sebesar Rp 3,3 triliun karena adanya pelarangan penjualan mobil Diesel di Delhi.

Liputan6.com, Delhi - Pelarangan penjualan mobil Diesel besar di Delhi, India, dampaknya mulai terasa bagi pelaku usaha. Toyota misalnya, awal pekan lalu mengaku kehilangan potensi pendapatan sebesar Rs 1.700 crore atau setara Rp 3,3 triliun.

"Larangan penjualan kendaraan Diesel besar telah berdampak buruk pada bisnis kami, dan kami telah kehilangan potensi penjualan sekira 8.500 unit MPV Innova dan SUV Fortuner," ujar N Raja, Sales & Marketing Director Toyota Kirloskar Motors, dikutip dari India Times, Rabu (10/8/2016).

Larangan diterapkan untuk mobil Diesel bermesin di atas 2 liter. Dengan demikian, Innova bermesin 2,4 liter dan 2,8 liter yang dibanderol dengan harga antara Rs 1,37 juta sampai Rs 2,07 juta (Rp 268,5 juta - Rp 405 juta) lah yang tak boleh dijual.

Meski memang, di satu sisi Raja mengakui bahwa yang masih paling laris saat ini adalah mesin bensin. Tapi di sisi lainnya mobil bermesin Diesel pun masih disukai.

Raja mengatakan, kebijakan ini sangat membuat mereka frustrasi, bukan hanya di Delhi di mana kebijakan ini diterapkan, tapi juga di seluruh India. "Ini situasi yang suram dan kami berharap solusi untuk masalah ini," tambah Raja.

Toyota juga menanggapi kebijakan ini dengan langkah yang cukup keras, yaitu menghentikan sementara investasi baru, sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Mobil-mobil baru yang sedianya diperkenalkan pun jadi tak jelas nasibnya.

Sebelumnya, Mahkamah Agung India pada Desember lalu melarang perusahaan otomotif menjual mobil bermesin Diesel besar, di atas 2.000 cc. National Green Tribunal (NGT) juga tidak memperpanjang usia mobil Diesel yang sudah berusia 10 tahun. Aturan ini dibuat untuk meminimalisir asap kendaraan yang sangat mengganggu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.