Sukses

Penelitian: Sering Mengonsumsi Minuman Manis Berisiko Kena Masalah Hati, Wanita Lebih Waspada!

Namun, wanita yang mengonsumsi minuman yang dimaniskan secara artifisial tidak memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk masalah hati tersebut, terlepas dari apakah mereka mengonsumsi minuman tersebut setiap hari atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 6 dari 10 orang dewasa di Amerika Serikat mengonsumsi minuman manis setiap hari. Bagi wanita yang lebih tua, kebiasaan itu bisa menyebabkan risiko terkena kanker hati yang lebih tinggi dan kematian akibat penyakit hati kronis.

Sebuah studi baru yang diterbitkan pada Selasa di jurnal medis JAMA, melacak pilihan minuman dari hampir 100.000 wanita berusia antara 50 dan 79 tahun di seluruh Amerika Serikat dan mengamati hasil kesehatan selama dua dekade. Dibandingkan dengan wanita yang jarang mengonsumsi minuman manis, mereka yang mengonsumsi minuman manis setiap hari menghadapi tingkat kanker hati dan kematian akibat penyakit hati kronis yang lebih tinggi.

Sepanjang penelitian, peserta melaporkan seberapa sering mengonsumsi minuman ringan manis dan minuman buah dalam skala dari "tidak pernah atau kurang dari sekali per bulan" hingga "6 atau lebih per hari". Para peneliti juga melihat jumlah wanita yang didiagnosis menderita kanker hati atau meninggal karena penyakit hati kronis selama masa studi, rata-rata, hampir 21 tahun.

Para peserta adalah bagian dari Women's Health Initiative, sebuah studi nasional jangka panjang yang didanai oleh National Heart, Lung, and Blood Institute yang dimulai pada akhir 1990-an. Sekitar 7 persen wanita dalam penelitian tersebut mengonsumsi minuman manis setiap hari, kata laporan tersebut; lebih dari 13 persen mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan setiap hari.

Para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi setidaknya satu minuman manis sehari 1,75 kali lebih mungkin didiagnosis kanker hati dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi tiga atau lebih sedikit minuman manis per bulan. Peminum harian juga hampir 2,5 kali lebih mungkin meninggal karena penyakit hati kronis.

Namun, wanita yang mengonsumsi minuman yang dimaniskan secara artifisial tidak memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk masalah hati tersebut, terlepas dari apakah mereka mengonsumsi minuman tersebut setiap hari atau tidak.

"Saya pikir ini jelas memberikan bukti lain dari potensi efek negatif pada kesehatan kita dari mengonsumsi minuman manis," jelas asisten profesor ilmu olahraga dan nutrisi di Universitas George Washington Karina Lora yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut seperti melansir CNN Health, Kamis (10/8/2023).

“Ini memberikan petunjuk lain bahwa pola makan yang baik atau pola makan yang baik lebih penting lagi seiring bertambahnya usia kita.”

Sementara itu, lebih dari 56.000 orang meninggal karena penyakit hati kronis setiap tahun di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, menjadikannya penyebab kematian kesembilan di negara itu. Sekitar 11.000 wanita terkena kanker hati di Amerika Serikat, dan 9.000 meninggal karenanya setiap tahun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Sebab Akibat

Sementara temuan menyoroti hubungan potensial antara kondisi hati dan minum minuman manis secara teratur, penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat antara minuman manis dan masalah hati. Para peneliti juga tidak dapat menunjukkan dengan tepat cara gula dapat meningkatkan risiko kondisi hati pada tingkat biologis, kata laporan itu.

Lora percaya bahwa penelitian tersebut memiliki temuan penting, dia juga menunjukkan bahwa sebagian besar peserta adalah wanita kulit putih, dengan wanita kulit hitam berada jauh di urutan kedua. Wanita Hispanik merupakan sebagian kecil dari peserta, meskipun kondisi hati seperti penyakit hati berlemak dan kanker hati lebih umum di komunitas Hispanik.

“Akan menarik di masa depan untuk menyelidiki himpunan bagian dan kelompok yang berbeda ini,” kata Lora. “Jika Anda melihat kelompok itu, penyakit hati berlemak non-alkohol dan bahkan kanker hati sangat lazim.”

Para ahli juga menunjukkan bahwa para peneliti hanya mencatat kebiasaan minum partisipan pada awal studi, pada awal 1990-an, dan sekali lagi tiga tahun kemudian. Kebiasaan minum mereka — dan jumlah gula dalam minuman ringan — kemungkinan besar berubah selama dua dekade tersebut dan mungkin telah mengubah risiko mereka terkena kanker hati dan penyakit hati kronis.

Meski ada beberapa keterbatasan, para ahli sepakat bahwa pesan umumnya jelas, yaitu berhati-hatilah saat mengonsumsi minuman manis.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.