Sukses

Orang Tua, Begini Cara Mengatasi Anak Balita Sulit Makan

Salah satu tipsnya menggunakan piring yang menarik supaya anak bisa senang makan.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak yang susah makan menjadi salah satu masalah yang harus diperhatikan, apalagi bagi seorang balita. Dalam hal ini, orang tua yang paling banyak berperan. Terlebih bagi orang tua baru, anak sulit makan menjadi tantangan yang harus tetap dihadapi.

“Seorang bayi dapat menolak makanan 5 hingga 15 kali sebelum akhirnya menerimanya. Jadi jangan menyerah dan teruslah mencoba memberi makan bayi Anda, makanan itu dalam bentuk yang berbeda setiap 10 hari sekali. Lambat laun, jika Anda konsisten dalam usaha Anda, mereka akan mulai suka makan,” jelas salah seorang Konsultan-Pediatri di Rumah Sakit Manipal Kritika Agarwal, seperti melansir Pinkvilla, Minggu (19/12/2021).

Para ibu, kata Agarwal, juga sebaiknya perlu menggunakan piring yang menarik supaya anak balita bisa senang makan. Mungkin bisa piring yang berwarna atau berbentuk sesuatu.

Lebih lanjut, “Selain itu, ibu harus mengenalkan makanan. Mulailah beri makan saat bayi berusia 8 bulan. Dan jika mereka tidak menyukai makanan tertentu, berikan makanan itu bersama makanan favorit mereka dan beri tahu mereka bahwa mereka harus mencoba makan, setidaknya beberapa suap dari makanan tersebut. Ini akan membantu mereka mengembangkan rasa untuk itu.”

Sebagai orang tua, para ibu pun harus bisa tegas. Khususnya dalam pendekatan kepada anak.

“Jika mereka tidak ingin makan banyak, jangan membuat keributan dan angkat piring setelah setengah jam. Makanan berikutnya harus ditawarkan hanya setelah 2 atau 3 jam. Jika anak Anda tidak ingin itu tetapi masih lapar, coba berikan mereka buah atau salad,” tuturnya..

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berikan Anak Buah-buahan

Di samping itu, buah-buahan pun harus tetap diberikan demi menjaga nutrisi penting lainnya dalam tubuh anak. Jadi, Agarwal menyarankan untuk tidak memberikan beberapa makanan atau minuman berat, seperti jus, roti, dan makanan ringan berkalori tinggi ketika akan memberikan buah kepada sang anak. Sebab, makanan tersebut justru dapat membuat anak merasa kenyang lebih dulu. 

“Asupan susu harus dibatasi 500-600 ml sehari untuk balita. Seorang anak yang minum susu lebih dari 800ml akan membuat masalah ketika harus mengonsumsi makanan padat. Hentikan pemberian susu botol, jika ada, saat bayi berusia 18 bulan,” jelas Agarwal.

Meskipun anak susah makan, orang tua tetap tidak boleh memaksa. Itu menjadi hal yang harus dihindari, kata Agarwal.

Dia menjelaskan, “Waktu makan harus diatur. Putuskan kapan harus memberi dan apa yang harus diberikan. Biarkan anak Anda memutuskan seberapa banyak mereka ingin makan. Jangan paksa memberi anak makan. Jangan pernah memberi makan saat anak sambil menonton layar. Kebiasaan makan yang sehat tidak akan berkembang jika anak makan sambil menonton layar.”

Selain itu, Agarwal mengatakan, para ibu harus fokus membuat waktu makan menjadi waktu yang menyenangkan.

“Balita sangat aktif dan anak seusianya kemandirian pun berkembang. Mereka ingin menunjukkan ketegasan mereka. Nafsu makan mereka juga bervariasi. Berikan diet seimbang. Jangan memberikan permen dan cokelat sebagai hadiah karena ini bisa menjadi hal yang buruk. Yang terpenting, jangan khawatir jika anak Anda sehat dan berat badannya bertambah dengan baik. Jika Anda masih khawatir, diskusikan masalah ini dengan dokter anak Anda,” tutup Agarwal.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.