Pesan Moral yang Dapat Dipetik Dari Film Mimpi Ananda Raih Semesta

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran film Mimpi Ananda Raih Semesta menjadi warna baru dalam dunia perfilman Indonesia. Pasalnya, film karya Sahrul Gibran ini menyajikan tema pendidikan dan pesan moral yang mendalam.

Film ini bercerita tentang perjuangan Ananda, seorang gadis yang hidup di pelosok kaki gunung Kidul dalam meraih impiannya. Tak tanggung-tanggung, Ananda bermimpi untuk bisa menginjakkan kaki di luar angkasa tepatnya di planet Mars. Alur cerita film ini mengadaptasi novel karya Aishworo Ang yang berjudul sama.

Perilisan film MARS pada 4 Mei 2016 didukung oleh institusi baik pemerintah maupun swasta, seperti Kemendikbud, Kemenpora, Telkom Indonesia, BNI, Tahir Foundation, dan Dua Kelinci.

Aktris ternama Kinaryosih dan Acha Septriasa pun didapuk sebagai pemeran utama film ini. Simak rangkuman di bawah ini untuk mengetahui pesan moral dalam film Mimpi Ananda Raih Semesta.

2 dari 4 halaman

Mengajarkan untuk terus melangkah maju

Tupon (Kinaryosih) adalah seorang tuna aksara yang bercita-cita ingin melihat anak semata wayangnya mencapai “Lintang Lantip”, atau "bintang cemerlang" yang merujuk pada planet Mars. Keterbatasan yang dimiliki Tupon tak pernah menyulutkan niatnya.

Padahal, Tupon dan anaknya tinggal di desa terpencil yang jauh dari kata modern. Masih banyak ditemui warga yang buta huruf, pernikahan dini, dan anak-anak yang lebih memilih menggembala sapi daripada sekolah.

Alih-alih memiliki kehidupan yang datar, Tupon dan Sekar lebih memilih untuk mencapai cita-cita setinggi langit. Terlahir sebagai perempuan pun sama sekali tidak membatasi ruang gerak Sekar untuk terus maju.

Perjuangannya itu tidak sia-sia. Sekar bisa melanjutkan kuliahnya di universitas negeri di Bandung, kemudian melanjutkan program Magister dengan fokus astronomi di Oxford, Inggris. Pesan untuk terus melangkah maju adalah salah satu nilai baik yang bisa kita petik dari film ini.

3 dari 4 halaman

Pengorbanan seorang Ibu

Pengorbanan seorang ibu sangat tergambar dari dari sosok Tupon yang tanpa kenal lelah menyekolahkan Sekar hingga jenjang pendidikan yang tinggi. Kepergian suaminya saat Sekar masih kanak-kanak tak menyurutkan semangatnya.

Tanpa mempedulikan kemalangannya, apapun dilakukannya untuk menyokong hidup sekaligus pendidikan Sekar. Hal ini mengajarkan kita bahwa cinta ibu dan pengorbanannya begitu luar biasa.

4 dari 4 halaman