Sukses

3 Saran Ahli Saat Mencoba Mengembalikan Kepercayaan dalam Hubungan

Ketika Anda menghilangkan kepercayaan tersebut, seseorang mungkin akan sulit mengembalikan rasa tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Kepercayaan adalah hal yang mendasar dalam sebuah hubungan. Saat rasa tersebut hilang, mungkin tampak mustahil untuk mengembalikkan kepercayaan itu muncul kembali.

Profesor sosiologi Ray Lyman Wilbur dari Universitas Stanford California Karen Cook mengatakan, “Kepercayaan sering didefinisikan secara abstrak sebagai kesediaan terhadap orang lain atau institusi atau kita memperlakukannya lebih sebagai karakteristik dari suatu hubungan.”

Saat seseorang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, itu artinya orang tersebut mengandalkan Anda untuk bertindak atas namanya atau demi kepentingan terbaik. Baik dalam keadaan yang mungkin menguntungkan ataupun membahayakan.

“Ini melatih kolaborasi dan kerja sama,” ujar profesor di Tippie College of Business Michele Williams, seperti dikutip dari CNN, Jumat (8/10/2021).

Lebih lanjut Williams menjelaskan, kepercayaan bergantung pada tiga pondasi. Ketiga pondasi tersebut antara lain kemampuan untuk menyelesaikan tugas apa pun yang telah dipercayakan kepada Anda; kebajikan, perawatan atau perlindungan orang lain; dan integritas yang berarti bertindak menurut nilai yang dapat diterima.

Ketika Anda menghilangkan kepercayaan tersebut, seseorang mungkin akan sulit mengembalikannya rasa tersebut. Sekalipun itu adalah niat baik, tetap akan sulit memercayai Anda kembali.

Di dalam sebuah hubungan antara lelaki dan wanita, ketidakpercayaan bahkan dapat merusak hubungan emosional dan fisik antara pasangan, kata terapis pernikahan berlisensi Kiaundra Jackson.

Sementara jika di tempat kerja, ketika tidak ada kepercayaan maka akan hilang pula hubungan baik, yang ada hanya muncul hal-hal negatif semata.

Itulah mengapa pentingnya kepercayaan dalam sebuah hubungan. Jika menurut Anda hubungan tersebut layak dipertahankan, inilah saran yang diberikan para ahli untuk mengembalikan rasa kepercayaan itu muncul kembali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Berempati dan meminta maaf

Jika menyesal dan ingin meminta maaf, Anda harus tahu bahwa setiap orang memiliki perbedaan cara bermaafan, kata Darlene Lancer. Sebab ditemukan beberapa orang mungkin hanya ingin mendengar kata “Maaf”.

Selain itu, “Orang lain tidak peduli, mereka hanya ingin Anda mendengarkan dan memahami perasaan mereka,” ujarnya.

Seringkali ketika orang lain mengatakan bahwa Anda tidak bisa dipercaya, Anda mungkin langsung menyanggahnya. Anda mungkin membela diri dan tidak mendengarkan apa kata orang tersebut.

Padahal itu berkaitan dengan empati. Williams mengatakan, “Empati itu sangat penting.”

Lebih lanjut Williams mengatakan, mendengarkan serta memahami seseorang daripada langsung merespon begitu saja adalah salah satu kunci untuk membangun kembali kepercayaan yang hilang.

Dalam sebuah hubungan antara lawan jenis, jika Anda menyakiti perasaan pasangan, tanyakanlah apa yang menyakitkan baginya.

Intinya, fokus pada perhatian dan waktu sepenuhnya untuk mendengarkan tanpa menyela pembicaraan untuk memahami perasaan dan pikiran pasangan. Setelah itu, barulah Anda utarakan apa opini Anda.

 

 

3 dari 3 halaman

2. Konsisten Tunjukkan Kepercayaan

Meminta maaf memang penting. Akan tetapi, cara tersebut tidak akan memulihkan keadaan kembali normal dengan segera.

“Ketika kepercayaan seseorang dilanggar, mereka akan lebih tahan untuk membangunnya kembali,” tutur Williams. Bahkan orang yang tidak memercayai Anda lagi mungkin akan menganggap Anda orang yang akan membahayakan.

Jadi, konsistenlah berusaha untuk mengembalikan kepercayaan itu muncul lagi pada orang lain. Bagi beberapa orang, untuk percaya bahwa usaha Anda tulus memang membutuhkan waktu. “Jadi jangan menyerah terlalu cepat,” saran Williams.

Selain itu, ketahui pula bahwa orang yang Anda sakiti tidak harus memaafkan atau memercayai Anda kembali jika orang tersebut mau, kata Jackson.

3. Mencoba untuk Percaya Lagi

Salah satu alasan mengapa kepercayaan itu tidak pernah kembali itu disebabkan karena upaya sepihak. Jackson mengatakan, dengan upaya kedua belah pihak itu akan membuat hubungan dapat diperbaiki.

Jika Anda mendapat isyarat dari seseorang untuk membangun kembali kepercayaan, bersikaplah reseptif dengan mempertimbangkan perspektif orang tersebut.

Dengan menyadari hal ini, dapat membantu Anda bekerja sama mengembalikan kepercayaan tersebut muncul kembali.

 

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini