Gusur Demi Tangkal Banjir Ahok: Pilih Ngotot atau Kita Tuntut

Ahok menegaskan Pemprov DKI Jakarta fokus menertibkan bangunan liar yang berdiri di sekitar sungai atau waduk yang akan dinormalisasi serta di atas saluran air. Pemprov DKI secara bertahap akan membongkar bangunan yang berdiri bukan pada tempatnya itu.

"Ke depan tidak ada pelanggaran. Tapi yang terlanjur ini dibongkar atau tidak, pilih-pilih. Kita bongkar yang ada hubungan dengan normalisasi sungai, waduk, atau saluran air," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama ini di Balaikota, Jakarta, Kamis (12/12/2013).

Ia menambahkan, bangunan mewah atau pun perusahaan yang bersikukuh menduduki lahan ilegal juga akan digusur. Pemprov DKI akan memberi shock therapy dengan menggugat bangunan-bangunan tanpa izin itu. Pihaknya juga tidak lagi memberi uang kerahiman atau ganti rugi kepada bangunan mewah yang ternyata hanya untuk disewakan.

"Kamu tinggal pilih, kamu ngotot atau kita tuntut. Sehingga orang-orang punya duit ini enggak berani beli-beli tanah seperti itu. Nah, dulu kenapa orang berani, karena orang yakin tetap dapat uang kan. Kalau sekarang ada seperti ini, lama-lama orang pada takut, jadi efek jera di situ sebetulnya," tegas Ahok.

Ia juga menegaskan, ruang terbuka hijau (RTH) di Jakarta yang diduduki bangunan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB) juga akan disterilkan. Serta bangunan liar di bahu jalan akan ikut dibongkar oleh Pemprov DKI.

"Kita akan minta walikota tegaskan ini. P2B (Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan) tetap yang kirim surat peringatan, tergantung walikota juga. Kita udah tau mana yang melanggar jadi sekarang yang perlu diberesin dulu normalisasi sungai dan waduk," kata Ahok. (Adi/Sss)