Sukses

Normalisasi Ciliwung, DKI Minta Kemenpera Segera Bangun Rusun

Padahal Pemprov DKI sudah menyiapkan 2 lahan untuk pembangunan rusun guna merelokasi warga di bentaran kali.

Pemprov DKI meminta agar pembangunan 2 rumah susun (rusun) sebagai tempat relokasi warga di bantaran Sungai Ciliwung, segera diselesaikan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Sebab, normalisasi di Kali Ciliwung sulit dikerjakan dengan optimal bila warga belum pindah ke rusun.

"Kerjasama bangun rusun dengan pemerintah pusat. Kami minta segera dibangun 2 rusun itu," ujar Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta Yonathan Pasodong di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (10/12/2013).

Menurut Yonathan, pihaknya telah menyiapkan lahan untuk mendirikan 2 rusun tersebut, yaitu lahan bekas Pasar Rumput yang akan dilakukan Kemenpera. Kemudian, lahan di Jatinegara Barat, tepatnya di dalam kompleks Suku Dinas Teknis Jakarta Timur yang rencananya akan dibangun Kementerian PU.

Rencananya, kata Yonathan, rusun Pasar Rumput akan dibangun 3 blok. Nantinya, di lantai dasar akan dimanfaatkan sebagai pasar dan fasilitas umum lainnya. Sementara, di atas pasar akan digunakan sebagai hunian warga setinggi 24 lantai. Sedangkan, Rusun Jatinegara akan dibangun 2 blok dengan luas tanah 7.500 meter.

"Mereka yang bangun, tapi nanti operasionalnya diserahkan ke Pemprov," kata Yonathan.

Kedua kementerian tersebut, lanjut dia, saat ini masih menyiapkan desain untuk 2 rusun tersebut dan menunggu proses tersebut selesai. Setelah itu, barulah lelang atau tender bisa dilakukan.

Namun, ia mengaku tidak tahu kapan pemerintah mulai membangun rusun. Sebab, fisik rusun berada dalam Kemenpera dan Kemen PU, sementara Pemprov DKI hanya bertugas menyediakan layang. Kendati, Yonathan berharap, 2 rusun yang akan menjadi tempat relokasi warga bantaran Ciliwung itu bisa rampung 2014.

"Kita sih inginnya 2014 sudah selesai," harap Yonathan. (Rmn/Mut)

[Baca juga: Normalisasi Kali Ciliwung, 53 Bangunan di Menteng Dibongkar]

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.