Sukses

Sudi Silalahi: Saya Tak Pernah Diminta Bantuan Soal Hambalang

Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, nama Sudi Silalahi disebut oleh saksi.

Sudi Silalahi mengaku tidak pernah dimintai bantuan oleh siapapun terkait proyek pusat olahraga Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Termasuk oleh mantan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharram maupun Widodo Wisnu Sayoko sebagaimana kesaksian dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta.

"Saya sama sekali masalah Hambalang tidak tahu. Widodo atau siapa minta bantuan saya, saya belum pernah (ada) permintaan bantuan dari dia, komunikasi juga tidak, kenal juga tidak," kata Sudi Silalahi di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu 4 Desember 2013 malam.

Sudi mengaku sangat terganggu dengan berita soal korupsi proyek Hambalang yang menyeret namanya. "Hampir setiap hari memberitakan itu, padahal saya tidak ada hubungan apa-apa dengan masalah itu. Betul, sungguh ini sangat menganggu pekerjaan saya. Saya sama sekali tidak ada keterlibatan itu," ujar dia.

Selain itu, Sudi juga menilai desakan dari salah satu anggota DPR agar KPK memanggil dirinya untuk diperiksa terkait kasus Hambalang tidaklah tepat. Sebab, kata dia, pemanggilan itu tidak ada relevansinya.

"Apanya dipanggil? Untuk apa? Kalau saya tahu persoalannya, silakan. Saya nggak ngerti apa persoalannya. Tidak sama sekali keterlibatan (dalam kasus Hambalang), boleh ditanyakan," tutur Sudi.

Widodo Wisnu Sayoko menyebut nama Sudi Silalahi saat bersaksi dalam persidangan kasus Hambalang dengan terdakwa mantan Kepala Biro Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar.

Mulanya, Widodo yang merupakan konsultan dalam proyek Rp 2,5 triliun itu menjelaskan perihal pesan singkat yang diterimanya dari mantan Sekretaris Kemenpora Wafid Muharram. Dia memang mengaku pernah dihubungi oleh Wafid untuk sebuah urusan.

Wafid, kata Widodo, meminta bantuan kepada pejabat negara berinisial SS. Saat didesak siapa mpejabat berinisial SS itu, Widodo menjawaab pejabat itu adalah Sudi Silalahi. (Ant/Eks/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini