Sukses

TKI Overstay Kurang Makan, Jumhur: Jangan Dibesar-besarkan

"Tolong jangan menimbulkan suasana yang menakutkan bagi masyarakat. Kita ini pengen yang lurus-lurus saja," kata Jumhur.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI) Jumhur Hidayat mengakui adanya masalah penyaluran makanan dan minuman untuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) overstay atau yang melebihi waktu tinggal di Arab Saudi, yang kini berada di penjara imigrasi Sumaisyi.

"Di sana itu ada 7.800-an TKI yang overstay. Menyiapkan makanan bagi puluhan ribu orang itu ya pasti kelabakan ya. Tapi akhirnya semua bergerak membantu. Jadi jangan dibesar-besarkanlah," ujar Jumhur di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (10/11/2013).

Ia berharap isu apappun terkait keadaan para TKI overstay di Arab Saudi yang sedang dalam proses pemulangan ke Indonesia, tidak dilebih-lebihkan. Sehingga membuat masyarakat khawatir dan mulai berpikiran negatif.

Yang terpenting, tambah dia, bagaimana 7.800 TKI yang dideportasi dapat secepatnya kembali ke tanah air. Dengan begitu, mereka tidak lagi merasa telantar di negara orang.

"Selain soal makanan, ada juga yang bilang ada TKI meninggal. Tolong jangan menimbulkan suasana yang menakutkan bagi masyarakat. Kita ini ingin yang lurus-lurus saja," kata Jumhur yang memimpin BNP2TKI sejak 2006 lalu itu.

Salah seorang TKI overstay yang tiba di Tanah Air hari ini, Fadillah, mengakui ketersediaan makan dan minum bagi TKI di sana masih kurang. "Masih banyak yang belum diangkut. Ada masalah makan dan minum. Kurang," ujar fadillah. (Eks)