Sukses

Sulitnya Warga Kepulauan Seribu Mengakses ATM

Menjadi lokasi tujuan wisata di tengah Ibukota tak menjamin Kepulauan Seribu memiliki kelengkapan sarana dan prasarana.

Menjadi lokasi tujuan wisata di tengah Ibukota tak menjamin Kepulauan Seribu memiliki kelengkapan sarana-prasarana. Untuk transaksi keuangan saja, warga harus harus menyeberangi lautan.

Di Kepulauan Seribu ternyata hanya ada beberapa anjungan tunai mandiri (ATM) dari bank milik BUMN saja. Padahal banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang kerap bertandang ke sana.

Untuk aktivitas transaksi, warga setempat pun mengalami kesulitan. Apalagi bagi mereka yang memiliki usaha sebagai agen perjalanan wisata. Untuk transaksi keuangan, mereka harus mengeluarkan setidaknya Rp 1,2 juta dalam 1 bulan.

"Kalau saya biasanya bisa 3 sampai 4 kali setiap bulan buat ngecek atau transaksi di bank. Sekali jalan (bolak-balik) habis Rp 300 ribu," tutur Micky, warga yang juga menjadi travel agent Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Selasa (24/9/2013).

"Kalau 4 kali saja, sebulan dah sampai Rp 1,2 juta. Beratlah tiap bulan ngeluarin uang untuk cek ke ATM," keluhnya.

Sementara itu Gita (20),  warga Pulau Tidung mengungkapkan, untuk bertransaksi di kepulauan itu dia biasanya menggunakan ATM Bank DKI yang memiliki akses ATM Bersama. Namun jumlahnya terbatas karena hanya bisa menampung Rp 400 juta. Maka tak heran isi ATM cepat habis.

"Kalau pakai ATM DKI, kena potongan juga karena rata-rata pakai BCA. Dah gitu ATM yang habis kadang baru diisi setelah beberapa hari. Enggak jarang pas pengin ambil, ATM-nya dah kosong. Menyulitkan lah," ucap Gita yang juga karyawan salah satu travel agent.

Saat ini, hanya ada 3 unit ATM di Kepulauan Seribu yaitu di Pulau Tidung, Pulau Pramuka, dan Pulau Kelapa. Semuanya Bank milik BUMN. Sementara untuk kantor Bank, hanya ada di Pulau Pramuka. Itu juga Bank milik BUMN.

Maka untuk menyiasati keperluan mengambil uang di ATM warga menitipkan kartu berikut nomor PIN (Personal Identification Number) ke warga yang hendak ke daratan. Nantinya, uang diambil oleh orang yang dititipkan itu. (Ndy/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini