Sukses

Awak Metromini Ancam Demo Jokowi Besar-besaran Selasa Depan

Ratusan sopir metromini mengaku akan menggeruduk dan menggelar demo besar-besaran pada Selasa 3 September 2013 mendatang.

Ratusan sopir Metromini mengancam menggelar demo besar-besaran pada Selasa 3 September 2013 mendatang. Pada hari itu para awak bus oranye itu akan menuntut kepastian penyelesaian permasalahan yang telah disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada Kamis 29 Agustus 2013 kemarin.

"Kami menunggu jawaban tuntutan yang kita ajukan sama Jokowi. Kalau hasilnya tidak sesuai, ya kita berencana demo besar-besaran. Kita mogok sampe dengan waktu yang belum ditentukan," ungkap salah satu sopir metromini yang enggan disebutkan namanya di Terminal Senen, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2013).

Dia menambahkan, terdapat 3 tempat yang akan menjadi sasaran ketidakpuasan tersebut. Salah satunya adalah Kantor Dishub yang dinilai mempersulit proses pendaftaran uji KIR. "Rencananya, kita akan duduki tempat Uji KIR di Pulo Gadung, Kantor Dishub di Jati Baru dan Balaikota," ungkap pria paruh baya dan penuh uban di kepalanya itu

Terakhir, menurutnya, ancaman kali ini tidak main-main. Karena dirinya sudah berkoordinasi dengan para sopir Metromini dari segala seantero Jakarta.

"Kita udah kontak semua. Serentak akan bergerak nanti. Dari sopir metromini Jakarta Barat, Timur, Utara dan Selatan," tutur Pria yang kemaren juga ikut berdemo di depan Balaikota.

Saat menggelar demo di kantor Balaikota, Merdeka Selatan, Kamis 29 Agustus kemarin, pemilik dan sopir serta kenek Metromini menuntut uji KIR dipermudah. Massa juga meminta sekitar 140 unit metromini yang dikandangkan segera dikembalikan. Di tengah demo kemarin, sempat terjadi kerusuhan. Massa demonstran merusak 2 unit bus Transjakarta yang melintas dan 1 Kopaja.

Kemudian, massa juga menentang syarat Dishub agar armada bus metromini segera diperbaiki. Alasannya, karena hingga kini bus yang dikandangkan tak juga dilepas, sehingga perbaikan tak dapat dilakukan. (Ali/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.