Sukses

Mahfud Md: Pembunuhan di Sumenep Mirip Dukun Santet

Ia menyebutkan, sepanjang 2003, di Sampang telah terjadi 18 kasus kriminalitas. Sedangkan di Sumenep, kata dia," orang diisukan sebagai tukang santet, lalu dibunuh ramai-ramai,".

Liputan6.com, Jakarta: Pembunuhan dua kiai Partai Kebangkitan Bangsa di Jawa Timur, membuat pengurus teras partai berbasis massa Nahdlatul Ulama itu tak bisa diam. Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PKB Mahfud Md. mengaku menerima laporan dari sejumlah kiai di Sampang, Madura, bahwa adanya teror dan pembunuh dengan bayaran murah di sana. Laporan itu, menurut Mahfud, telah dilaporkan resmi ke Kepolisian Daerah Jatim, namun hingga kini belum ditindaklanjuti. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertahanan era Presiden Abdurrahman Wahid ini dalam dialog yang dipandu Ira Koesno di Studio SCTV, Senin (8/12) siang.

Mahfud menyebutkan, sepanjang 2003, di Sampang telah terjadi 18 kasus kriminalitas. Pada saat Lebaran, di sana juga telah terjadi dua kasus pembunuhan. Tepat hari pertama Lebaran, seorang bernama Saleh dibunuh. Sehari kemudian, seorang lagi bernama Slamet juga mengalami nasib serupa. Selain itu, menurut Mahfud, belum lama ini juga terjadi pembakaran perumahan pengungsi bantuan pemerintah Kuwait di Sampang. Bahkan, pelaku kasus tersebut telah ditangkap. Tapi anehnya, pelaku kemudian dilepas.

Berbeda dengan kasus sebelumnya, kasus pembunuhan di Sumenep lebih mirip dengan kasus dukun santet yang terjadi pada 1998. "Orang diisukan sebagai tukang santet, lalu dibunuh ramai-ramai," ungkap Mahfud. Karena itu, ia mengaku aneh jika polisi Sampang merasa tak pernah mendapatkan laporan adanya pembunuhan tersebut. "Ini yang harus diselidiki Kapolri," kata Mahfud. Selain itu, ia juga mengaku akan mengkonfrontir laporan itu kepada Kapolri melalui Komisi II DPR.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Wilayah Sampang Komisaris Besar Polisi Agus Sudarto mengaku, hingga kini, mereka belum menerima laporan dari masyarakat menyangkut teror terhadap para kyai. Sebelumnya, ia memang mengaku pernah terjadi pembunuhan seorang kiai di sana. Namun, ia membantah jika kasus itu terkait dengan kasus dukun santet. "Itu merupakan kriminal murni dan pelakunya sudah tertangkap," ungkap Agus.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini