Sukses

31 Rumah di Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya

Jenis kerusakan yakni kategori rusak ringan (RR) dan rusak sedang (RS). Kerusakan akibat efek getaran ledakan gudang amunisi pada Sabtu petang, 30 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 31 rumah di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, rusak terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya.

Kepala Desa Ciangsana, Udin Saputra menyebutkan, hasil pendataan sementara tercatat ada 31 unit rumah yang di dekat lokasi kejadian ledakan gudang amunisi mengalami kerusakan.

Udin mengatakan, jenis kerusakan yakni dengan kategori rusak ringan (RR) dan rusak sedang (RS). Kerusakan akibat efek getaran ledakan gudang amunisi pada Sabtu petang, 30 Maret 2024.

"Kerusakan seperti atap jebol atau bolong, retak. Lalu jendela maupun pintu yang bergeser dan pecah," beber Udin kepada Liputan6.com.

Udin memastikan bahwa baik pemerintah maupun TNI telah berjanji akan memperbaiki rumah warga yang terdampak ledakan gudang amunisi yang berada di wilayah perbatasan Bogor dan Bekasi ini.

"Dari Pj Gubernur, Pj Bupati, hingga Pangdam Jaya memastikan akan memperbaiki rumah warga yang rusak," ungkapnya.

Sementara itu, sebanyak 85 kepala keluarga (KK) di Kampung Pinang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, diungsikan. Dari jumlah tersebut, 86 jiwa diungsikan di rumah Kepala Desa Ciangsana. Selebihnya mengungsi ke rumah keluarga mereka.

Selain karena rumah mereka rusak terdampak ledakan amunisi, juga dalam upaya sterilisasi oleh pihak TNI.

"Jadi siapapun termasuk pemilik rumah sementara waktu tidak boleh ada yang masuk dulu," kata Udin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Biaya Perbaikan Kerusakan Ditanggung Pemerintah

Plt Bupati Bogor Asmawa Tosepu mengatakan, semua biaya kerusakan akan ditanggung oleh pemerintah. Saat ini, Pemkab Bogor tengah melakukan pendataan dan menginventarisasi kerusakan rumah yang terdampak ledakan.

"Asesmen dilakukan selama 14 ke depan, dimulai hari ini. Pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten akan membantu masyarakat dalam pemulihan dan rehabilitasi," ujar Asmawa saat meninjau lokasi tempat pengungsian di Kampung Ciangsana, Minggu (31/3/2024).

Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) di wilayah teritorial Kodam Jaya meledak dan menyebabkan kebakaran hebat hingga mengakibatkan rumah warga di perbatasan Bekasi-Bogor, Jawa Barat, rusak.

Insiden yang terjadi pada Sabtu malam 30 Maret 2024 tersebut membuat masyarakat yang tinggal di dekat wilayah kejadian meninggalkan hunian untuk sementara hingga hari ini.

3 dari 3 halaman

65 Ton Amunisi Meledak dalam Insiden Kebakaran Gudang Peluru

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan, total 65 ton amunisi yang meledak dalam insiden gudang amunisi di Ciangsana, Jawa Barat pada Sabtu malam 30 Maret 2024. Sebanyak 65 ton tersebut terdiri dari Munisi Kaliber Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar.

"Ada MKK dan MKB. Jadi seluruhnya ada 65 ton," kata Agus saat meninjau lokasi Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Jaya di Ciangsana, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2023).

Agus menjelaskan, total 65 ton amunisi tersebut berasal dari berbagai satuan yang berada di wilayah teritori Kodam Jaya. Amunisi tersebut diketahui sudah habis massa pakai atau expired sehingga dikumpulkan untuk dimusnakah atau disposal di Gudmurah Jaya.

"Jadi makanya kan Kodam Jaya ada beberapa satuan. Dari satuan tersebut amunisi SOP-nya yang sudah expired itu dikembalikan ke Gudmurah ini untuk diperiksa lagi dan diverifikasi dan ada langkah-langkah itu sampai dengan akhirnya di-disposal," jelas Agus.

Agus menjelaskan, insiden terjadi saat proses verifikasi sedang dilakukan. Karena sifatnya yang sensitif maka terjadi ledakan dan kebakaran gudang amunisi semalam.

"Karena ini kan sedang menunggu tahap-tahap tadi (verifikasi), tetapi sebelum waktunya di-disposal sudah meledak karena tadi sensitif amunisi itu," tandas Agus Subiyanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.