Sukses

Airlangga Hartarto Tegaskan Partai Golkar Bakal Dukung Kebijakan Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menyampaikan kepada seluruh kader bahwa ke depan Partai Golkar bakal mendukung kebijakan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka apabila resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, menyampaikan kepada seluruh kader bahwa ke depan Partai Golkar bakal mendukung kebijakan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka apabila resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI periode 2024-2029.

Hal ini disampaikan Airlangga dalam acara peringatan Nuzulul Qur'an dan buka puasa Partai Golkar yang dihadiri presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Graha DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/3/2024).

"Kami tegaskan kepada seluruh kader Partai Golkar, bahwa Partai Golkar akan mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintahan presiden wakil presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka di periode 2024-2029," kata Airlangga.

Airlangga menyampaikan, Ramadhan 2024 terasa lebih istimewa karena Prabowo-Gibran bisa memenangkan Pilpres 2024. Kemenangan Prabowo-Gibran hampir mencapai 59 persen atau meraih perolehan 96,2 juta suara.

"Atas nama keluarga Partai Golkar mengucapkan selamat dan bangga atas terpilihnya bapak haji Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih, dan Mas Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden Indonesia terpilih di Periode 2024-2029," jelas dia.

Pasalnya, kata Airlangga kemenangan Prabowo-Gibran juga berdampak pada perolehan suara Partai Golkar. Dimana suara Partai Golkar naik signifikan di Pemilu 2024.

"Partai Golkar memperoleh kenaikan yang cukup signifikan, yaitu 23,2 juta suara atau 15,28 persen. Kepada kader, kepada caleg, baik yang terpilih maupun yang tidak terpilih kami apresiasi kerja keras," ucap dia.

Terlebih, lanjut Airlangga Partai Golkar merupakan partai politik pertama yang mendeklarasikan dukungan bagi paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dalam Rapimnas 2023 lalu.

"Dan alhamdulillah di tempat yang sama ini kita bisa melihat hasilnya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Posisi Airlangga di Golkar Sulit Digantikan Bamsoet-Bahlil: Hanya Jokowi Berpeluang

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) menilai tidak ada figur yang pas dan bisa menggantikan sosok Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Sebab, menurut Hensat, Airlangga telah menorehkan prestasi cemerlang selama Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

"Lucu sekali bila ada partai se-dewasa Golkar ada isu menggantikan Airlangga yang jelas prestasinya cemerlang selama ini. Kursi di DPR nambah, perolehan suara nasional nambah, Pemilihan Presiden menang. Jadi tidak ada ada yang bisa menggantikan dia termasuk Bamsoet atau Bahlil," kata Hensat dalam keterangan tertulis, diterima Kamis (28/3/2024).

Dia menilai, apabila posisi Airlangga harus digantikan, hanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memiliki peluang kuat untuk posisi tersebut. Hal itu, kata Hensat, bisa dilakukan dengan mengubah Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

"Satu-satunya nama yang harus diwaspadai hanyalah Jokowi. Apa yang bisa menahan seorang Jokowi untuk menjadi Ketua Umum Golkar? apakah AD/ART partai? Menurut saya perubahan AD/ART tidak perlu melalui MK, cukup di internal partai saja," ucap Hensat.

Dia kemudian menjelaskan, hanya tersisa dua pilihan bagi para kandidat lain yang hendak menggantikan Airlangga, mengaku setia kepada Airlangga, atau mendorong Presiden Jokowi untuk duduk di kursi Ketua Umum Partai Golkar.

"Saat ini hanya tersisa dua pilihan bagi para calon Ketum Golkar yang berusaha untuk menantang Airlangga. Menyatakan loyal kepada Airlangga atau mendorong Jokowi untuk menggantikan Airlangga," papar Hensat.

3 dari 3 halaman

Dorong Jokowi Jadi Ketum Partai Golkar

Lebih lanjut, Hensat mendorong Presiden Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar bukan tanpa resiko. Dia memprediksi, Partai Golkar akan menjadi partai keluarga bila mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berhasil menjadi Ketua Umum.

"Kalau kemudian mereka mendorong Jokowi, maka harus dihitung juga implikasinya. Karena bila Jokowi jadi ketum Golkar mereka tidak akan jadi Ketua Umum karena Golkar akan diubah jadi partai keluarga oleh Pak Jokowi seperti PDI Perjuangan, seperti Demokrat dan Gerindra," ucap dia.

"Jadi mau gak tuh partai Golkar yang selama ini moderen dan terbuka kemudian mundur menjadi partai keluarga?," sambung Hensat.

Lebih lanjut, Hensat menyarankan kader-kader Partai Golkar mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Dengan begitu, kata dia, Partai Golkar bakal tetap menjadi partai yang moderen.

"Bila Golkar tidak mau mundur, jalan keluarnya hanya satu, jadikan airlangga ketum lagi. Karena menurut saya mungkin saja Jokowi mengubah Golkar menjadi partai keluarga, karena dia masih memiliki energi untuk melakukan itu," jelas Hensat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini