Sukses

Diragukan Cak Imin, Khofifah Tanya soal Ke-NU-annya ke Peserta Harlah Muslimat NU

Ke-NU-an Khofifah diragukan oleh Muhaimin Iskandar setelah menjatuhkan pilihan untuk mendukungan kepada capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Khofifah Indar Parawansa kembali membahas soal ke-NU-an saat berpidato di peringataan hari lahir (harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Ke-NU-an Khofifah diragukan oleh Muhaimin Iskandar setelah menjatuhkan pilihan untuk mendukungan kepada capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Khofifah awalnya menyapa beberapa petinggi di PBNU yang hadir di harlah ke-78 NU. Salah satunya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf.

"Beliau (KH. Yahya Cholil Staquf) menyampaikan kalau ke-NU-an Khofifah katanya asli," ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, dirinya tidak berwenang menilai keaslian ke-NU-an. Dia kemudian bertanya kepada kader Muslimat NU yang hadir.

"Saya tidak pada Maqom ngitung NU-nya saya asli atau tidak," ujar Khofifah.

"Asli apa tidak," tanya Khofifah.

"Asli," jawab peserta.

"Persis, Ketua PBNU dan Sekjen PBNU. Matur nuwun," Khofifah melanjutkan.

Dikonfirmasi lebih jauh, Khofifah menjelaskan, maksud dan tujuan melemparkan pertanyaa demikian untuk mengetahui juga pandangan dari kader Muslimat Nahdlatul Ulama tentang keaslian ke-NU-an dirinya.

"Menurut saya gausah kita menakar ke ke-NU-an seseorang, karena kebetulan itu rame dan diramaikan gitu maka kepada warga muslimah perlu dong saya menjabarkan kira-kira ke ke-NU-an saya meragukan atau tidak meragukan, sederhana-sederhana," ujar dia.

Khofifah mengingatkan semua pihak untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain, apalagi kaitannya dengan ideologi kehidupan beragama seseorang.

"Saya rasa kan gabisa kita menakar ke ke-NU-an seseorang, itu sesuatu yang terkait ideologi kehidupan keagamaan, jadi ya saling menghormati aja," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cak Imin dan Khofifah Saling Sindir Soal Ke-NU-an

Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saling sindir soal ke-Nu-an. Hal ini berawal dari Cak Imin yang meragukan ideologi NU Khofifah setelah Gubernur Jawa Timur itu menyatakan diri mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. 

"Orang yang punya idelologi NU pasti istikamah ke AMIN. Saya meragukan ke-NU-annya kalau tidak pilih AMIN," ujar Cak Imin usai pertemuan dengan peternak di Kecamatan Ponggok, Blitar, Kamis (11/1/2024).

Sehari sebelumnya, Ketua Umum PKB itu juga sempat mengatakan warga NU yang tak mendukung AMIN di Pilpres 2024 kebangetan. Cak Imin mengatakan dirinya merupakan kader asli NU, sehingga merasa patut dipilih oleh keluarga besar NU.

"Jadi lek onok wong (kalau ada orang) NU gak nyoblos wong NU sing asli (gak mencoblos orang NU yang asli) berarti kebangetan," kata Cak Imin di acara konsolidasi Relawan AMIN di DBL Arena Surabaya, Rabu (10/1/2024). 

Hal ini kemudian ditanggapi Khofifah dengan mempertanyakan Cak Imin yang mengaku NU pernah berjuang di NU sebagai apa. 

"Mereka pernah berjuang di NU struktural berapa lama, dalam konteks apa dan seterusnya?," tanya Khofifah.

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu pun mengatakan:

"Jadi kalau saya (ini) Ketua Umum PP Muslimat NU, lalu kemudian ada yang meragukan ke-NU-an saya, harus dibalik, jadi yang meragukan yang mana," kata Khofifah. 

Khofifah menjelaskan bahwa Cak Imin itu adalah Ketua Umum PKB, menurut dia seharusnya ada perbedaan antara pengurus partai dan pengurus NU. Baginya pengurus NU murni tak akan bisa dilunturkan dengan cara apapun. 

"Yang NU yang mana? Bahwa itu Mas Imin itu PKB. Jadi bedakanlah antara partai dan organisasi. Kalau saya ini loh ketua umum PP Muslimat NU. Biar itu dilabor dengan tujuh kali air sungai, tujuh kali air bunga ya tetap saya Ketua Umum PP Muslimat NU," urainya. 

Meski begitu, Khofifah meminta ucapan Cak Imin itu tak perlu dibesar-besarkan. Gubernur Jawa Timur itu berharap seluruh elemen bisa saling menghormati satu sama lain. 

"Coba kita saling menghormati agar muncul understanding, muncul respect dan muncul trust. Saya tidak mau terlalu jauh merespon itu. Lebih baik kita saling menghormati, saling membangun understanding dan kepercayaan," Khofifah memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.