Sukses

Pulihnya Pariwisata Bali, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024

Selain gadai, Pegadaian juga memberi dukungan untuk UMKM yang bisa dilakukan, salah-satunya adalah KUR Syariah dimana dapat diberikan pinjaman hingga Rp10 juta tanpa jaminan.

Liputan6.com, Bali Pariwisata Bali kembali bangkit pada 2023 setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, pemulihan produksi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih belum terlihat signifikan. Buktinya pada omzet PT Pegadaian di Bali yang tumbuhnya lebih rendah dibanding daerah NTB dan NTT karena penyerapan dana pegadaian di Bali, 60-70% adalah untuk modal produktif UMKM.

"Jadi khusus di Bali hanya tumbuh 13,54% saja, padahal rata-rata Year on Year itu mencapai 18%," kata  Senior Vice President PT Pegadaian Kanwil VII Denpasar Kanwil VII Denpasar Supriyanto yang area kerjanya meliputi Bali, NTB dan NTT, Jumat (29/12).

Dia menjelaskan, selama 2023, pergerakan UMKM masih menjual souvenir-souvenir lama yang diproduksi sebelum pandemi. Selain itu, UMKM juga masih memiliki modal bahan baku yang belum terpakai.

"Pelaku UMKM juga banyak yang baru di Bali sehingga perlu kita edukasi supaya mengenal produk-produk kita," katanya.

 

Selain gadai, dukungan untuk UMKM yang bisa dilakukan oleh pegadaian pun kian beragam. Salah-satunya adalah KUR Syariah dimana dapat diberikan pinjaman hingga Rp10 juta tanpa jaminan. Di wilayah Bali Nusra, kata Supriyanto, sudah hampir 31 ribu orang yang memanfaatkan KUR Syariah dengan nilai total Rp 314 miliar. Saat ini pun Pegadaian berupaya mengembangkan bisnis dan tak hanya melayani gadai saja. 

"Persaingan makin banyak, bisa langsung tidak langsung, supaya kita tetap bisa tumbuh itu salah satunya kita menyalurkan kredit di non gadai," katanya.

Selain KUR Syariah, ada juga KUR mikro dengan nilai pinjaman maksimal Rp 500 juta tetapi harus disertai jaminan. Pegadaian juga telah menjadi bagian dari BRI group sehingga bisa menyalurkan Kupedes. Usaha lainnya adalah untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor dengan bunga yang bersaing bekerjasama dengan dealer motor.

 

"Kami juga berinovasi dengan menghadirkan tabungan emas. Jadi saldonya bukan rupiah tapi gram emas, misalnya hari ini Rp 1 juta harga emas per gram kalau nabung Rp 100 ribu berarti nabung 0,1 gram," kata Supriyanto.

Emas yang ditabung bukan hanya secara imajiner tapi juga disertai kondisi fisiknya dimana setiap harinya pegadaian secara nasional menyiapkan sekitar 3,5 sampai 5 kilo untuk tabungan hari itu. Tawaran yang menarik juga adalah menabung emas yang dikaitkan dengan pendaftaran haji. 

Dengan menyetor uang senilai 3,5 gram emas, nasabah sudah bisa dapat nomor antrian berhaji. Padahal di tabungan haji yang biasa, baru setelah saldo senilai Rp 25 juta maka akan mendapat nomor antrian.  

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini