Sukses

Hasil Tes Urine Negatif, Ayah Kandung Banting Anak hingga Tewas dalam Keadaan Sadar

Ayah kandung yang membanting anaknya hingga tewas sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Utara. ia terancam dikenakan Undang-undang Perlindungan Anak.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa urine U, seorang ayah yang tega menganiaya dan membanting anak kandung hingga tewas. Hasil tes menunjukkan negatif narkoba.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menerangkan, hasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar, maka tersangka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.

"Kita lakukan pemeriksaan laboratoris terhadap sample urine dan menunjukkan negatif. Negatif narkoba, negatif obat-obatan berbahaya lainnya. Artinya pada saat dia melakukan itu dalam kondisi physical psikologi yang dapat dipertanggungjawabkan," kata Gidion dalam keterangannya, Kamis (14/12/2023).

Gidion mengatakan, U sudah diamankan di Polres Metro Jakarta Utara. Saat ini, sedang dilakukan pemeriksaan secara intensif. Dia terancam dikenakan Undang-undang Perlindungan Anak.

"Kita kenakan undang-undang peradilan anak dan kita kenakan KUHP. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan Polres Metro Jakarta Utara," ucap dia.

Sebelumnya, tindakan brutal sang ayah terekam kamera CCTV dan videonya viral di media sosial.

Seperti dilihat, anak mengenakan kaos merah ditendang hingga terjungkal oleh ayahnya sendiri. Saat kondisi sedang tersungkur, sang ayah langsung mengangkat anak dan membanting sang anak ke lantai. Akibat kejadian itu, korban tak sadarkan diri hingga meregang nyawa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kronologi Ayah Banting Anak Kandung hingga Tewas di Jakarta Utara

Kurniawan alias Awan (11), seorang bocah di Jalan Muara Baru, Jakarta Utara, harus menjadi korban kekejian ayahnya sendiri, Usmanto alias Usman (43). Bocah malang itu harus tewas mengenaskan di tangan ayah kandungnya dengan cara ditendang dan dibanting.

Ibunda korban, Halimah (42), menceritakan peristiwa mengerikan itu terjadi pada Rabu (13/12/2023).

Ketika itu Awan tengah asyik bermain dengan sepeda roda dua di sekitaran Gang IV, Jalan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun tanpa disengaja korban menabrak anak tetangga yang sebaya dengannya.

Usai peristiwa itu, suaminya sempat ditegur oleh tetangga lantaran tidak terima anaknya tertabrak sepeda Awan.

"Anak saya lagi ngendarain sepeda di depan rumah, kenceng terus ngelindes anak tetangga yang depan saya ini sampai berdarah. Karena posisi kenceng gitu," ucap Halimah kepada wartawan di rumah duka, Kamis (14/12/2023).

Anak yang tertabrak sepeda Awan tersebut lantas mengadu ke orangtuanya. Bahkan orangtua anak itu sempat menegur Awan agar lebih berhati-hati lagi.

"Itu diomongin (mengadu), 'jangan gitu lagi kendarai sepeda, enggak bener'," ujar Halimah menirukan ucapan tetangganya.

Teguran terhadap Awan dirasa kurang cukup, tetangganya itu juga mengadu langsung ke Usman. Padahal kala itu, Usman sedang tidur terlelap siang hari. Mulai dari sinilah insiden keji Usman terjadi.

3 dari 3 halaman

Pelaku Tempramen dan Pecandu Narkoba

Peristiwa mengerikan ayah banting anak kandung itu terekam kamera dan viral di media sosial. Terlihat seorang anak mengenakan kaus merah ditendang hingga terjungkal oleh ayahnya sendiri.

Saat kondisi sedang tersungkur, sang ayah langsung mengangkat anak dan membantingnya ke lantai.

Kapolsek Penjaringan, Kompol Mochamad Probandono Bobby Danuardi menyebut pelaku saat ini telah diamankan oleh kepolisian. Sementara, sang bocah telah meninggal dunia.

"Benar anak kandungnya meninggal dunia," kata Bobby saat dikonfirmasi, Kamis (14/12/2023).

Bobby mengatakan aksi keji pelaku membanting anak kandungnya itu dilakukan lantaran kejiwaannya yang cenderung mudah emosi. Ditambah juga pelaku merupakan pemakai narkoba.

"Pelaku sudah ditangkap. Bapaknya ini memang tempramen karena pencandu narkoba," ujar Boby.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.