Sukses

Ma'ruf Amin: Wisata RI Perlu Dikelola Lebih Baik, Dorong Kerja Sama dengan Yunani dan Slovakia

Ma'ruf Amin mencontohkan, wisata kota tua di berbagai daerah Indonesia bisa dikembangkan, dengan melihat contoh pengembangan wisata di kota Eropa.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, Indonesia tak kalah dalam hal pariwisata dengan negara Eropa. Ia menyebut semua sudut Indonesia sangat indah, hanya saja memang diperlukan pengelolaan lebih baik lagi.

"Indonesia kan punya destinasi wisata yang banyak selain yang prioritas, semua daerah Indonesia itu kan semuanya destinasi, sebenarnya indah semua, hanya memang perlu dikelola lebih baik lagi," kata Ma’ruf di Sela kunjungannya di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).

Dengan kunjungannya ke Yunani dan Slovakia, Ma'ruf mendorong peningkatan kerja sama antar negara tersebut. Mengingat, banyak kesamaan Indonesia dengan negara tersebut, salah satunya Indonesia dan Yunani yang merupakan negara maritim.

"Sehingga kita yakin bahwa banyak daerah kita yang bisa dikembangkan, dikerjasamakan mungkin dengan Yunani kemarin, kemudian dengan Slovakia," kata dia.

Ma'ruf mencontohkan, wisata kota tua di berbagai daerah Indonesia bisa lagi dikembangkan, dengan melihat contoh pengembangan wisata di kota Eropa.

"Ya saya kira masing masing negara itu kan punya keistimewaan keistimewaan destinasinya, dan kita Indonesia juga punya Kota Tua juga perlu dikembangkan ya, supaya jadi destinasi wisata yang lebih menarik," kata dia.

Menurut Ma'ruf, wisata Indonesia tidak hanya Bali. Wisata daerah lain sangat banyak bisa dikembangkan agar bisa bersaing dengan wisata Eropa.

"Saya bilang kita itu bukan hanya punya Bali kan, selain Bali itu banyak lagi yang indah indah, yang bisa lebih baik dari Bali," pungkas Ma'ruf Amin.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ma'ruf Amin Temui PM Yunani, Ajak Investasi di IKN hingga Atasi Diskriminasi Uni Eropa soal Sawit

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Republik Yunani, Kyriakos Mitsotakis, di Maximos Mansion, Athena, Jumat (24/11/2023).

Pada pertemuan tersebut, Ma'ruf menyampaikan harapannya untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama bilateral di berbagai bidang antara dua negara.

"Saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, kerja sama ekonomi," ujar Ma'ruf di Athena, Jumat (24/11/2023).

Dia menyebut, intensitas kerja sama ekonomi Indonesia-Yunani cukup tinggi. Sebagai contoh, pada bidang investasi, tercapai peningkatan signifikan sebesar 10 kali lipat dari awal 2023 kuartal ke-3.

Namun, Ma'ruf menilai, masih banyak potensi yang perlu digali khususnya sektor ekonomi biru dan pariwisata.

"Momentum ini perlu digunakan dengan peningkatan fasilitasi interaksi pelaku usaha pada sektor prioritas investasi, seperti maritim, galangan kapal, pariwisata, dan agribisnis," kata dia.

Ma'ruf juga mengajak Yunani untuk menjadi investor di proyekI bu Kota Nusantara (IKN). "Saya juga mengundang Yunani untuk berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Nusantara," lanjut dia.

Pada sektor perdagangan, Ma'ruf juga mengajak pemerintah Yunani untuk meningkatkan kerja sama pada sektor strategis ini.

"Perlu meningkatkan potensi ekonomi karena volume perdagangan turun 20 persen dibandingkan 2022. Oleh karenanya, saya menyambut baik Rencana Aksi Kerja Sama Ekonomi yang ditandatangani pada Mei 2023," imbuh dia.

Selain itu, Ma'ruf juga meminta dukungan PM Yunani untuk membantu mengatasi kebijakan diskriminatif Uni Eropa terhadap produk-produk strategis seperti minyak sawit dan kayu.

"Produk-produk ini juga dibutuhkan oleh Yunani dan bertentangan dengan upaya kita dalam meningkatkan perdagangan bilateral," pungkas Ma'ruf Amin.

 

3 dari 4 halaman

Sholat Jumat di Masjid Athena Yunani, Ma'ruf Amin Berdoa untuk Gaza

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menunaikan sholat Jumat di Masjid Athena, Yunani, pada Jumat (24/11/2023) pukul 12.15 waktu setempat.

Saat tiba di Masjid Athena, Ma'ruf disambut oleh George Kalantzis selaku Secretary General for Religious Affairs of the Ministry of Education, Religious Affairs, and Sports; Konstantinos Pittadakis selaku the President of the Mosque of Athens; dan Sindi Mohamed Zaki selaku Imam of the Mosque of Athens.

Setelah masuk masjid bercat krem itu, Ma'ruf menunaikan sholat sunah. Ia berada di saf pertama di belakang imam.

Khatib sholat Jumat adalah imam asal Maroko, sementara imamnya muslim yang berasal dari Mesir. Usai melaksanakan sholat, Ma'ruf memimpin pembacaan doa, salah satunya berisi doa untuk Gaza.

"Saya merasa nyaman sekali bahwa di mana pun kita bisa ada komunitas muslim yang bisa menjalankan, walaupun di negeri mayoritas nonmuslim. Ini menunjukkan bahwa memang kita sedang membangun yaitu ada toleransi, tasamuh, di antara agama-agama bisa hidup di mana saja, dan ini menunjukkan adanya sesuatu kemajuan bahwa ada isu sulit masjid di daerah, ternyata di Athena, Yunani, juga tidak ada masalah," ujar Ma'ruf usai sholat.

Menurut Ma'ruf, ia juga sudah bertemu Uskup Agung Athena dan mendapatkan informasi bahwa program studi Islam sudah dibuka di Yunani.

"Artinya ini semakin terbuka dan semakin saling memahami. Dan itu saya kira penting untuk membangun toleransi dan persaudaraan," ujar Ma'ruf.

4 dari 4 halaman

Pendirian Masjid Athena

Selain itu ditanya soal bangunan masjid di Athena yang tidak memiliki kubah, Ma'ruf menyebut hal itu tidak menjadi masalah.

"Saya kira itu tidak ada masalah, mungkin tidak ada kubah seperti di negara-negara muslim, ya mungkin disesuaikan dengan kondisi di sini," kata dia.

Pendirian Masjid Athena berawal dari pembentukan Komite Masjid Athena yang disupervisi oleh Menteri Pendidikan, Agama dan Olahraga.

Pengurus beranggotakan 9 orang dan 4 orang di antaranya beragama Islam. Mereka diangkat dengan keputusan Menteri.

Pembangunan dimulai pada 2016 dan selesai pada 2018. Peresmian untuk umat Islam pada November 2020.

Biasanya, jemaah yang mengikuti salat Jumat diperkirakan sekitar 300 orang hingga ribuan orang pada saat Ramadan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini