Sukses

Peringati Hari Pahlawan, Patroli Gabungan dan Upacara Bendera Digelar di Tapal Batas RI-Timor Leste

Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan atau Pamtas Pamtas Republik Indonesia (RI)-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur Kompi Pengamanan II Yonif 742/SWY dalam rangka memperingati Hari Pahlawan (10/11) berkolaborasi bersama dengan aparatur desa Turiscain, Kecamatan Raihat, Belu, NTT melaksanakan Patroli Patok BSP (Border Sign Post) 14.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan atau Pamtas Pamtas Republik Indonesia (RI)-Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Sektor Timur Kompi Pengamanan II Yonif 742/SWY dalam rangka memperingati Hari Pahlawan (10/11) berkolaborasi bersama dengan aparatur desa Turiscain, Kecamatan Raihat, Belu, NTT melaksanakan Patroli Patok BSP (Border Sign Post) 14.

Selain bersama aparatur Desa, Pos Turiscain juga melaksanakan kegiatan tersebut dengan para pejuang pro-integrasi yang tergabung dalam Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), anggota Pos Polisi, Pos Brimob, Bea Cukai Turiscain dan para siswa-siswi SDN Turiscain.

Dalam kegiatan ini hadir sebanyak 35 orang Veteran Pejuang pro-integrasi, yang sangat antusias untuk melaksanakan patroli patok bersama. Pelaksanaan kegiatan ini dipelopori oleh Sertu Ahmad Hanavy selaku Danpos beserta seluruh anggota Pos Turiscain, Kompi Pengamanan II, Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY.

Pada kesempatan ini Sertu Achmad Hanavy menjelaskan kepada para warga dan siswa-siswi SDN Turiscain untuk selalu menghargai dan mengingat jasa para Pahlawan yang telah lebih dulu memperjuangkan Tanah Air dan Nusa Bangsa.

Dalam kesempatan ini pula, Komandan Pos (Danpos) Turiscain memberikan contoh nyata pada siswa siswi selaku generasi muda tentang artinya perjuangan dengan memperkenalkan para pejuang pro-integrasi di tahun 1997. Dimana mereka berjuang untuk menggabungkan wilayah Timor Timur dalam pelukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Para pejuang pro-integrasi ini rela berkorban dengan terus menyuarakan integrasi saat itu, dengan berani mempertaruhkan semua yang mereka miliki, meninggalkan tanah kelahiran dan meninggalkan harta benda untuk bergabung dengan NKRI.

Justino Gusmao seorang pejuang pro-integrasi menjelaskan bahwa pihaknya tetap setia pada NKRI. “Kami tidak pernah ingkar akan janji setia kami kepada NKRI dan merasa sangat bang bisa tetap bergabung NKRI.”

Justino sangat bangga dan merasa terharu dengan adanya kegiatan ini, dimana selama ini belum pernah ada kegiatan semacam ini dengan Satgas sebelumnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Acara Positif

Sementara Marcelinus Moruk yang merupakan seorang guru menilai bahwa acara ini sangat positif bagi generasi muda untuk mengenal perjuangan para pejuang.

“Ini adalah sebuah kesempatan baik untuk kita dan generasi muda untuk bersilaturahmi dan sama-sama mengapresiasi apa yang telah dikorbankan para pejuang pro-integrasi.” ungkapnya.

Sesampai di Pos BSP 14, mereka melanjutkan kegiatan pengibaran bendera Merah-Putih di Patok BSP 14.

Augusto Dos Santos, seorang pejuang pro-integrasi bertindak selaku pemimpin upacara memimpin jalannya prosesi penghormatan bendera. Upacara berjalan sangat khidmat bahkan hingga membuat beberapa pejuang pro-integrasi meneteskan air matanya.

Sekembali dari Patroli Patok Bersama, kegiatan dilanjutkan melaksanakan silaturahmi dan penyerahan tali asih dari personel Satgas RI-RDTL kepada para pejuang pro-integrasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.