Sukses

Top 3 News: Ini Makna Batik Parang yang Dikenakan Anies saat Temui Jokowi di Istana

Batik parang yang dikenakan Anies merupakan batik yang sama ketika bertemu Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi belum lama ini mengundang tiga bakal calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Istana, Senin, 30 Oktober kemarin.

Tak terkecuali Jokowi, ketiganya terlihat kompak mengenakan batik dengan corak batik parang saat memenuhi undangan makan siang dari Presiden.

Prabowo mengenakan batik parang warna cokelat muda, Anies memakai batik parang warna cokelat gelap, sementara Ganjar mengenakan batik parang berwarna kemerahan. 

Ada moment menarik saat Anies ditanya soal batik parang yang dikenakannya. Apa makna dan pesan yang ingin disampaikan di balik penggunaan baju tersebut. Untuk diketahui, baju batik tersebut pernah dikenakan Anies Baswedan saat bertemu Jokowi di Istana saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Anies hanya mengatakan tidak ada makna arti khusus dirinya memilih baju batik berwarna coklat gelap tersebut.

Sementara itu, dugaan pemerasan yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga kembali menyita perhatian pembaca Liputan6.com, pada Senin, 30 Oktober 2023 kemarin.

Firli mengakui perihal pertemuannya dengan mantan Menteri Pertanian tersebut pada Maret 2022 lalu.

Belakangan diketahui pengusutan kasus korupsi di Kementan sudah terjadi sejak tahun 2021 yang  bermula dari adanya laporan masyarakat yang masuk kepada KPK pada Februari 2020.

Berita terpopuler ketiga di top 3 news terkait tanggapan sejumlah kader PDIP setelah Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024 mendatang. 

Bentuk kekecewaan bahkan tak sedikit ditunjukkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi atas manuver politik yang terjadi. Salah satunya datang dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Manuver politik yang dilakukan keluarga Presiden Jokowi dianggap jauh dari perkiraan. Padahal begitu besar privilege yang diberikan kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Senin, 30Oktober 2023: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Anies Kenakan Batik Parang Saat Temui Jokowi di Istana, Apa Maknanya?

Tiga bakal calon presiden (capres) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto hadir memenuhi undangan makan siang Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana, Senin (30/10/2023).

Ada yang menarik, di mana ketiga bakal calon kompak mengenakan kemeja batik dengan motif parang. Namun, kemeja batik milik Anies menjadi sorotan karena terlihat sama dengan yang dia kenakan saat bertemu Jokowi di Istana pada 2017 silam.

Penelusuran Liputan6.com, pada 25 Oktober 2017, Anies kala itu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies saat itu mengenakan kemeja batik lengan panjang motif parang yang sama ketika bertemu Jokowi bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

Anies lantas ditanyai awak media soal pilihan bajunya itu, apakah terdapat makna dan pesan yang hendak dia sampaikan di balik penggunaan baju yang sama tersebut. Mendapati pertanyaan itu Anies hanya tersenyum.

"Masak? Sama ya? Masak sih?" kata Anies di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).

Anies menyebut pemilihan kemeja batik motif parang yang dia gunakan itu tidak memiliki makna dan pesan khusus. "Enggak ada pesannya," ujar Anies.

Meski begitu, Anies menjelaskan kemeja batik motif parang miliknya itu memang bukan baju baru. Kemeja batik tersebut telah ia gunakan dalam kurun waktu yang cukup lama.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Firli Akui Bertemu SYL Maret 2022, KPK Sebut Pengusutan Korupsi Kementan Sejak 2021

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata membeberkan kronologi awal penanganan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) yang berujung penetapan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka.

Dalam kasus korupsi di Kementan ini, terungkap juga adanya dugaan pemerasan yang diduga dilakukan Ketua KPK Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri kepada SYL. Pemerasan terhadap SYL oleh Firli diduga dilakukan saat keduanya bertemu di sebuah lapangan tenis.

Foto pertemuan Firli dan SYL itu kemudian tersebar. Saat diperiksa Polisi, Firli kemudian memberitahukan jajaran Polda Metro Jaya soal pertemuan tersebut terjadi pada Maret 2022.

Rupanya, pengusutan kasus korupsi di Kementan ini sudah terjadi sejak tahun 2021. Pengusutan kasus ini bermula dari adanya laporan masyarakat yang masuk kepada KPK pada Februari 2020.

"Pada Februari 2020 betul ada laporan masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi di Kementan," ujar Alex, sapaan Alexander Marwata usai diperiksa Dewas KPK, Senin (30/10/2023).

Alex mengatakan, dari laporan masyarakat itu kemudian dilakukan pengumpulan informasi lebih dalam oleh pihak KPK pada Januari 2021. Kemudian pada Maret tahun yang sama, terdapat perpanjangan surat tugas pengumpulan informasi.

Alex mengatakan, setelah laporan masyarakat itu dinyatakan ditindaklanjuti ke penyelidikan, pimpinan KPK tidak menerima detail pemaparan yang diterima tim penyelidikan.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. 4 Pernyataan PDIP hingga Ganjar Terkait Kekecewaan Terhadap Jokowi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengungkapkan kekecewaannya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi selaku kader partai dan keluarganya atas situasi politik saat ini.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pada awalnya jajaran PDIP berdoa agar manuver politik keluarga Presiden Jokowi tidak akan terjadi, namun ternyata malah menjadi kenyataan.

Seluruh simpatisan, anggota, dan kader PDIP pun sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari lima Pilkada dan dua Pilpres untuk orang nomor satu Indonesia itu.

"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun, apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," jelas Hasto, Minggu 29 Oktober 2023. 

Sementara itu, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyampaikan isu mengenai keretakan hubungan antara Presiden Jokowi dengan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut dia, Megawati sangat menyayangi Jokowi. "Ini situasinya rawan goreng menggoreng. Orang sekarang seakan-akan memperhadapkan antara Pak Jokowi dengan keluarga (jalan) Teuku Umar (rumah Megawati)," ujar Masinton.

Tak hanya itu, capres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo pun mengungkapkan jika pihaknya sempat mengalami kesedihan. Namun, dirinya tidak ingin lama-lama terpuruk dan langsung bangkit bergerak.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.