Sukses

Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, Nasdem: Silaturahmi Biasa Saja

Partai Nasdem buka suara soal Ketua Umum Surya Paloh yang kembali menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat malam, 13 Oktober 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Nasdem buka suara soal Ketua Umum Surya Paloh yang kembali menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Jumat malam, 13 Oktober 2023. Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menyatakan pertemuan itu hanya silaturahmi biasa.

"Silaturahmi biasa saja, tidak ada yang serius," kata Sahroni di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10 2023).

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh diketahui kembali menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat malam, 13 Oktober 2023.

Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi dibenarkan oleh Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Jumat malam. "Ya ketemu. Jam 19.15 sampai dengan jam 20.00," kata Ari.

Ari Dwipayana tidak menjelaskan apa yang dibahas dalam pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh.

Namun Ari menyebut pertemuan itu merupakan silaturahmi biasa yang dilakukan Surya Paloh kepada Jokowi.

"Silaturahmi biasa," kata Ari.

Sebelumnya, Surya Paloh tercatat pernah menemui Jokowi pada 31 Agustus 2023. Terkait pertemuan tersebut, Surya Paloh mengatakan dirinya membicarakan mengenai keadaan politik belakangan yang relatif tenang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Surya Paloh Harap Kasus Mentan Syahrul Yasin Limpo Tidak Dipolitisasi

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berharap kasus hukum yang menimpa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak dipolitisasi.

Diketahui, KPK dikabarkan telah menetapkan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dugaan korupsi. Penetapan status tersangka ini ramai usai tim penyidik KPK menggeledah rumah dinas Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

"Soal masalah politisasi hukum, kita berupaya jangan sampai itu terjadi, kan itu semangat kita," kata Surya Paloh saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Paloh mengatakan, jika politisasi sudah terjadi, ia hanya bisa pasrah karena hal tersebut bukanlah kewenangan dari Nasdem. Partai Nasdem tidak punya upaya untuk menahan politisasi.

"Kita menjaga, kalau dari pihak Nasdem pasti menjaga tidak ada upaya politisasi hukum. Tapi kita kan bukan penegak hukum, kita institusi partai politik," ujar Paloh.

"Apakah ada yang menjamin, menggaransi sepenuhnya aparat penegak hukum bebas sama sekali tidak ada politisasi terhadap masalah penegakan hukum? Itu catatan pinggir, rekam jejak, dan sebagainya," sambung Surya Paloh.

3 dari 4 halaman

Surya Paloh Akui Elektabilitas Nasdem dan Anies-Cak Imin Pasti Terganggu

Surya Paloh mengakui bahwa elektabilitas Partai Nasdem dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sedang 'terganggu' imbas dugaan kasus yang menjerat Syahrul Yasin Limpo.

"Pasti ada pengaruhnya (kasus Mentan di KPK) pada elektabilitas partai dan juga AMIN, pasangan yang didukung NasDem, Bung Anies dan Bung Muhaimin Iskandar. Pasti ada pengaruh ini," ucap Paloh.

Paloh menyayangkan dampak yang terjadi terhadap pasangan Anies-Cak Imin. Sebab, ia menilai, baik Anies Baswedan dan Cak Imin merupakan dua putra bangsa yang tengah memperjuangkan perubahan.

"Ketika masyarakat yang juga masih mempunyai harapan dan keinginan, upaya-upaya membawa misi baru gerakan perubahan ini harus berjalan sebagaimana yang diharapkan," kata Paloh.

Surya Paloh meyakini dugaan kasus korupsi yang membelit Syahrul Yasin Limpo, salah satu kader Partai NasDem tidak memberikan dampak negatif terhadap pasangan AMIN.

"Saya yakin, salah-salah bukan memberikan efek yang negatif, insyaallah barangkali justru akan mendapatkan sesuatu. Empati barangkali, kalau memang dilihat pendekatannya ini secara terus terang, terbuka, di mana salahnya, dan sebagainya," kata Paloh.

"Tetapi sampai saat ini, harus saya katakan, kita berikan kesempatan dan penghormatan kita kepada aparat penegak hukum yang akan berproses nantinya. Mungkin kepada pengadilan hingga menjadi suatu hukuman tetap. Apakah itu bebas, apakah itu mendapatkan hukuman, semuanya kita hargai," lanjutnya.

 

4 dari 4 halaman

Surya Paloh Pastikan Menteri LHK Siti Nurbaya Tetap di Kabinet Jokowi

Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan, kasus hukum yang menimpa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak berpengaruh terhadap posisi Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Paloh memastikan bahwa Siti masih bertugas dan menjalankan program-program KLHK.

"Mbak Baya sedang bekerja sebagaimana mestinya, dengan kemampuan profesionalisme yang ada pada dirinya menjalankan misi dan tugas di dalam kabinet," kata Paloh saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Tak hanya itu, Paloh menyebut bahwa dirinya juga tak akan menarik Siti dari kabinet. Meski demikian, ia berharap tak ada kasus hukum yang menimpa pada satu-satunya menteri yang tersisa dari Partai NasDem itu.

"Apakah Mbak Baya akan ditarik? Nggak ada kaitannya. Kita berdoa mudah-mudahan tidak terjadi. Jadi jawabannya, ndak, Mbak Baya akan bekerja sebagaimana mestinya," tambah Paloh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.