Sukses

Ketum PAN Zulhas: Pilkada DKI Jakarta 2017, Pemilu Terburuk

Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hassan mengungkapkan, pemilu paling buruk yang pernah dilewati di Indonesia, yakni Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab pada tahun tersebut masyarakat mengalami pembelahan politik.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hassan mengungkapkan, pemilu paling buruk yang pernah dilewati di Indonesia, yakni Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab pada tahun tersebut masyarakat mengalami pembelahan politik.

Oleh karena itu, politikus yang akrab disapa Zulhas berharap Pemilu 2014 berjalan dengan aman. Karena masyarakat sudah punya pengalaman Pilkada DKI 2017.

"Jadi mohon doanya dan dukungannya mudah-mudahan nanti Pemilu kita yang akan datang 2024 14 Februari, InsyaAllah tidak usah khawatir, pemilu kali ini aman dan lancar InsyaAllah," kata Zulhas saat maulid nabi yang digelar Sekjen PBB Afriansyah Noor di kediamannya, kawasan Jagakarsa, Jakarta, Minggu (8/10/2023).

"Karena apa? karena kita sudah pinter-pinter. Sudah mengerti sudah paham. Dan yang buruk sudah lewat, yang paling buruk Pemilu itu waktu Pilgub DKI," sambungnya.

Menurut Zulhas, berdasarkan pengalaman Pilkada DKI Jakarta 2017, diyakini masyarakat tidak akan mudah dipanas-panasi pada Pemilu 2024.

"Jadi sudah lewat, sehingga kita sudah mengerti, sudah paham. Tidak mudah kita dipanas-panasi," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ingatkan Masyarakat Jangan Mau Diadu Domba

Menteri perdagangan ini mengingatkan masyarakat jangan mau diadu domba. Zulhas mengajak masyarakat untuk bersatu.

"Jangan mau kita diadu, ayo bangun umat ini, masyarakat kita sehingga kalau kita bisa bersatu, kita bisa harmoni dan kompak yang bisa kita konversi menjadi kekuatan ekonomi, dan kekuatan terhadap politik. Apalagi nanti kalau Pak Prabowo yang pimpin, InsyaAllah," katanya.

Zulhas pun mengungkap alasan mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Zulhas dan Prabowo sudah punya hubungan yang lama. Sudah 2 pemilu sebelumnya Prabowo didukung PAN.

"Saya tahu Pak Prabowo sekarang yang terbaik sebagai jalan tengah. Kalau kanan banget itu waduh susah kita apalagi kalau kita kiri banget susah kita, kita ambil jalan tengah. Islam itu kan jalan tengah, moderat," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

12 Program Koalisi Indonesia Maju

Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto memaparkan 12 program yang akan dijalankan seandainya terpilih menjadi presiden pada Pilpres 2024 mendatang. Program itu disampaikan Prabowo di hadapan para pertinggi parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Jadi benar kita berkumpul pimpinan Koalisi Indonesia Maju dan kita brainstorming (curah pendapat). Tadi sudah dibahas beberapa langkah yang akan kita tempuh. Juga saya paparkan, saya tawarkan suatu agenda bangsa ya untuk dijadikan suatu acuan landasan untuk dibahas," kata Prabowo, Kamis malam.

Prabowo menerangkan, masing-masing partai akan mengirim tim pakar untuk membahas, menggodok, dan menajamkan 12 program tersebut.

"Supaya seluruh temen-temen koalisi paham bener ujungnya, dan nanti bisa sampai ke pimpinannya, tawarkan ke rakyat," ujar dia.

4 dari 4 halaman

Sepakat Lanjutkan Program Jokowi

Prabowo menambahkan, partai pengusungnya telah sepakat melanjutkan program-progam yang telah dirintis di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Intinya landasan kuat yang sudah dicapai oleh pemerintah di bawah kepemimpinan presiden Jokowi, landasan itu kemudian sudah kuat dan diakui seluruh dunia, prestasi yang sudah dicapai ini, momentum ini akan kita pertahankan dan akan menjadi suatu landasan untuk meneruskan pembangunan bangsa kita semuanya memiliki target yang jelas, kriteria yang jelas," ujar dia.

"Kita sangat optimis melihat masa depan bangsa, posisi kita menguat terus dan kita yakin rakyat Indonesia akan tidak lama lagi mencapai kesejahteraan yg diidam-idamkan," sambung Ketum Gerindra ini.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.