Sukses

5 Fakta Mario Dandy Dituntut 12 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi Rp120 Miliar

Terdakwa Mario Dandy Satrio pada hari ini, Selasa (15/8/2023) menjalani sidang pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

Liputan6.com, Jakarta - Terdakwa Mario Dandy Satrio pada hari ini, Selasa (15/8/2023) menjalani sidang pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).

Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) pun menuntut terdakwa kasus penganiayaan berat atas nama Mario Dandy dengan hukuman 12 tahun penjara. Tuntutan itu dijatuhkan usai Mario dinilai dengan tanpa ampun melakukan tindakan tersebut kepada korban yang bernama David Ozora.

"Menjatuhkan pidana penjara oleh untuk terdakwa Mario Dandy Satriyo alias Dandy dengan pidana penjara selama 12 tahun," kata Tim JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Selain tuntutan penjara, lanjut Jaksa, Mario juga diminta membayarkan restitusi senilai Rp120 miliar atas perbuatan yang membuat David Ozora menderita secara fisik hingga saat ini.

"Menuntut terdakwa harus membayar restitusi Rp120 miliar," tegas JPU.

Jaksa menambahkan, jika Mario tidak dapat membayarnya maka diganti dengan hukuman tambahan penjara selama tujuh tahun.

"Jika tidak membayar maka ganti pidana penjara selama tujuh tahun," minta JPU.

Meskipun Mario Dandy telah dituntut dengan hukuman penjara maksimal, dirinya tidak menunjukan wajah penyesalan.

Dari pantauan merdeka.com setelah Majelis hakim menutup persidangan, Mario nampak berjalan keluar dari kursi sidang. Selama berjalan keluar dari rumah sidang, terlihat wajah yang seakan tersenyum dengan mulut yang ditutupi masker hitam.

Berikut sederet fakta terdakwa Mario Dandy Satriyo jalani sidang pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jaksa Tuntut Mario Dandy Hukuman 12 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi Rp120 Miliar

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut terdakwa kasus penganiayaan berat atas nama Mario Dandy dengan hukuman 12 tahun penjara. Tuntutan itu dijatuhkan usai Mario dinilai dengan tanpa ampun melakukan tindakan tersebut kepada korban yang bernama David Ozora.

"Menjatuhkan pidana penjara oleh untuk terdakwa Mario Dandy Satriyo alias Dandy dengan pidana penjara selama 12 tahun," kata Tim JPU di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023).

Selain tuntutan penjara, lanjut jaksa, Mario juga diminta membayarkan restitusi senilai Rp 120 miliar atas perbuatan yang membuat David Ozora menderita secara fisik hingga saat ini.

"Menuntut terdakwa harus membayar restitusi Rp 120 miliar," tegas JPU.

Jaksa menambahkan, jika Mario tidak dapat membayarnya maka diganti dengan hukuman tambahan penjara selama tujuh tahun.

"Jika tidak membayar maka ganti pidana penjara selama tujuh tahun," minta JPU.

 

3 dari 6 halaman

2. Jaksa Minta Mario Dandy Tetap Ditahan

Usai dituntut, Jaksa meminta kepada majelis hakim agar Mario Dandy tetap ditahan sesuai ketentuan.

Dalam kasus ini, Jaksa menilai terdakwa melanggar Pasal 355 ayat (1) KUHP Jo 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengenai Penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu.

"Mario Dandy terbukti bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan berat dengan rencana terlebih dahulu," ucap Jaksa.

 

4 dari 6 halaman

3. Jaksa Sebut Mario Dandy Nihil Hal Meringankan

Tim JPU sudah menuntut terdakwa Mario Dandy dengan hukuman 12 tahun penjara. Tuntutan itu dijatuhkan usai Mario dinilai JPU secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana penganiayaan berat yang direncanakan terhadap David Ozora sebagai korban.

"Terdakawa secara sah dan meyakinkan melakukan rencana terlebih dahulu, sepanjang pemeriksaan di persidangan tidak ada hal yang membebaskan terdakwa dengan alasan pemaaf dan pembenar," kata Tim JPU.

"Oleh karenanya, menuntut terdakwa dengan menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa Mario Dandy Satriyo alias Dandy dengan pidana penjara selama 12 tahun," tegas Tim JPU.

Terkait hal meringankan, Tim JPU memastikan hal itu tidak ada alias nihil.

"Terdakwa wajib bertanggung jawab dan untuk alasan meringankan adalah nihil," ungkap Tim JPU.

 

5 dari 6 halaman

4. Jaksa Sebut Mario Dandy Sadis dan Tak Manusiawi hingga Korban David Ozora Amnesia

Tim JPU menuntut terdakwa Mario Dandy Satriyo dengan hukuman penjara selama 12 tahun. Menurut JPU, terdapat tiga alasan pemberat terhadap pelaku penganiayaan berat terhadap David Ozora Latumahina tersebut.

"Hal memberatkan, pertama perbuatan yang dilakukan terdakwa terhadap anak korban David Ozora sangat tidak manusiawi karena dilakukan secara sadis dan brutal," ujar Tim JPU.

Kedua, lanjut JPU, akibat perbuatan terdakwa, korban David Ozora mengalami kerusakan otak dan dalam kondisi amnesia. Sehingga merusak masa depan korban.

"Alasan pemberat ketiga, terdakwa selama persidangan berusaha memutar balik fakta dengan merangkai cerita bohong pada saat penyidikan," lanjut Tim JPU.

Jaksa menambahkan, untuk alasan meringankan terhadap tuntutan 12 tahun penjara adalah nihil. Justru, tuntutan jaksa diperberat dengan hukuman restitusi sebesar Rp 120 miliar terhadap korban.

"Menuntut terdakwa harus membayar restitusi Rp 120 miliar," terang JPU.

 

6 dari 6 halaman

5. Ekspresi Mario Dandy Seperti Nampak Tersenyum

Meskipun Mario Dandy telah dituntut dengan hukuman penjara maksimal, dirinya tidak menunjukan wajah penyesalan.

Dari pantauan merdeka.com setelah Majelis hakim menutup persidangan, Mario nampak berjalan keluar dari kursi sidang. Selama berjalan keluar dari rumah sidang, terlihat wajah yang seakan tersenyum dengan mulut yang ditutupi masker hitam.

Selama berjalan keluar, tidak satu pun dia menanggapi pertanyaan ihwal tuntutan Jaksa. Mario Dandy lantas langsung menghampiri Jaksa sambil dipasangkan rompi tahanan Kejaksaan dengan nomor 50 dan langsung pergi berlalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.