Sukses

Polda Metro Jaya Usut Laporan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi GMPG

Polisi mengusut dugaan penganiayaan yang menimpa sejumlah pewarta di acara diskusi yang diselenggarakan oleh Generasi Muda Partai Golkar atau GMPG.

Liputan6.com, Jakarta Polisi mengusut dugaan penganiayaan yang menimpa sejumlah pewarta di acara diskusi yang diselenggarakan oleh Generasi Muda Partai Golkar atau GMPG.

Acara bertajuk "Selamatkan Partai Golkar menuju kemenangan Pileg 2024" diadakan di Pulau Dua Senayan, Jakpus pada Rabu (25/7/2023) kemarin.

Adapun dua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah satu kameramen Kompas TV dan satu reporter dari CNN Indonesia. Salah seorang diantaranya membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan teregister dengan nomor No: STTLP/B/4348/VII/2023/SPKT.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan, kepolisian telah menerima laporan polisi dugaan penganiayaan tersebut.

"Saat ini masih di dalami," kata Trunoyudo kepada wartawan, Kamis (27/7/2023).

Peristiwa kekerasan itu, terjadi saat awak media tengah menunggu acara diskusi dimulai.

Sontak, seorang wartawan Kompas TV langsung mengeluarkan kamera untuk merekam momen tersebut. Nahasnya, seorang kameramen itu langsung mendapat bogem mentah dari seorang kelompok tak dikenal itu.

"Kamera dipukul, sama dagu saya kena pukul," ujar Janivan Prapta juru kamera Kompas TV saat ditemui di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Panita Coba Melerai

Atas kejadian itu, pihak panitia pun mencoba melerai. Hingga akhirnya, pihak panitia berdebat panjang terkait penyelenggara diskusi itu dengan kelompok tak dikenal.

Melihat situasi tak kondusif, seorang reporter CNN Indonesia mencoba merekam dengan gawainya. Namun, salah satu orang dari kelompok itu kangsung mengambil dan melempar gawai tersebut.

"Dia ngakunya dari AMPG," terang salah satu panitia diskusi yang enggan disebut namanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.