Sukses

Badan Kehormatan DPRD Tidak Bisa Menghukum Cinta Mega Jika Tak Ada Laporan

Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta Rasyidi mengungkapkan, pihaknya tidak dapat menjatuhkan sanksi kepada Cinta Mega yang diduga bermain game slot saat rapat paripurna.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta Rasyidi mengungkapkan, pihaknya tidak dapat menjatuhkan sanksi kepada Cinta Mega yang diduga bermain game slot saat rapat paripurna.

Sebab, kata Rasyidi, BK DPRD DKI Jakarta belum menerima laporan secara resmi terkait hal itu meskipun kasus Cinta Mega main game slot sudah viral.

"Badan Kehormatan itu tidak bisa melakukan sesuatu jika tidak ada laporan orang luar atau laporan siapa pun dan dia harus resmi ditanda tangani. Tidak bisa kita ujug-ujug ditelepon, oh tidak bisa. Itu masalahnya," kata Rasyidi ketika dikonfirmasi, Jumat (21/7/2023).

Nantinya, jika sudah ada yang melapor, BK akan mendalami laporan tersebut dan menyampaikannya kepada Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi. Setelah itu, laporan baru dapat ditindaklanjuti.

"Ditinjaklanjuti itu selama tujuh hari. Kita panggil mereka, siapa yang melaporkan kita panggil, ada saksi ada tiga, dan yang bersangkutan," kata Rasyidi.

Adapun sanksi yang dapat dikenakan berupa teguran satu sampai tiga, pindah komisi, hingga Pergantian AntarWaktu (PAW). Namun, hukuman yang dikenakan tergantung hasil pemeriksaan BK.

"Jadi ada beberapa kriteria yang harus kita, oh ini kesalahannya begini, oh itu kesalahannya begini. Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta tidak akan menindaklanjuti jika tidak ada laporan secara resmi," ujar Rasyidi.

Adapun Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta akan melakukan rapat untuk menentukap sikap terkait kasus salah satu anggotanya bernama Cinta Mega yang diduga bermain game slot saat rapat paripurna pada Kamis (20/7/2023).

Rapat ini, kata Gembong, berkaitan dengan kedisiplinan dan etika seorang anggota dewan ketika rapat, khususnya saat paripurna. Adapun rapat akan digelar Jumat (21/7) pukul 14.00 WIB.

"Maka hari ini akan kami tindaklanjuti. Kami akan rapat pimpinan untuk menentukan sikap terhadap yang bersangkutan. Sikap itu apa? Apakah akan kita diberikan sanksi? Sanksi apa? Nanti akan kita putuskan pada rapat siang ini," kata Gembong ketika dihubungi.

Cinta Mega Main Gawai untuk Hilangkan Kejenuhan

Sementara ini, Gembong menyebut bahwa pihaknya memercayai pernyataan Cinta pada saat dimintai keterangan kemarin.

"Saya panggil yang bersangkutan, tetapi memang jawabannya rasional karena tadi rapat paripurna menunggu lama banget untuk menghilangkan kejenuhan," ujar Gembong.

"Kepercayaan yang kita taruh itu kan akan diinvestigasi hari ini, fraksi hari ini akan melakukan rapat pimpinan untuk mendalami persoalan-persoalan yang ada di media kan gitu," kata Gembong.

Nantinya, hasil sikap ini akan diserahkan ke DPP PDIP untuk didalami sesuai kewenangan partai.

"Ini kan peringatan dari fraksi. Peringatan fraksinya kita laporkan kepada partai, nanti partai akan memberikan sikap sendiri. Tetapi tahapannya saya sebagai pimpinan fraksi akan mengambil langkah-langkah untuk menertibkan anggota saya agar kasus tersebut tidak terulang lagi," jelas Gembong.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Cinta Mega

Sementara ketika dihubungi, Cinta Mega mengaku saat itu tengah bercanda dengan menunjukkan gawai miliknya.

"Enggak main slot cuma mau menunjuk ke teman ini ada yang lucu kayak game, orang rapatnya sebentar kok cuma persetujuan aja," ujar Cinta Mega.

Cinta menambahkan saat itu dirinya merasa bosan saat menunggu rapat dimulai sehingga memilih menghabiskan waktunya dengan bermain gim.

"Kalau main game kan begini taruh di meja, kebetulan layar ponsel kebuka. Soalnya tadi nunggunya lama," ungkapnya.

Sebelumnya, video salah satu anggota DPRD DKI bermain gim sempat beredar di media sosial dalam ruang rapat paripurna tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P2APBD) tahun anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI.

Reporter: Lydia Fransisca

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.