Sukses

AHY: KLB Kubu Moeldoko Bukan Hanya Urusan Kedaulatan Demokrat, Tapi Ancaman Demokrasi

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang pernah dilakukan KSP Moeldoko bukan sekedar menyinggung kedaulatan partainya, namun juga ancaman demokrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang pernah dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bukan sekedar menyinggung kedaulatan partainya, namun juga ancaman demokrasi.

"Demokrat ketika menghadapi tantangan yang namanya KLB yang dilakukan oleh KSP Moeldoko dengan segelintir orang, Demokrat berani menghadapinya," kata AHY dalam diskusi daring melalui Twitter Space @RabuBiruPDS14P, Rabu (23/5/2023).

"Kita tahu ini bukan hanya urusan kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat semata, tetapi ini berarti ancaman bagi demokrasi," sambung dia.

Menurut AHY, kala mendapati tantangan itu Partai Demokrat tidak menyerah. Partai Demokrat, kata dia berani bersuara di tengah gempuran kekuasan politik hingga kekuasaan uang.

"Saya bangga telah memimpin perjuangan Partai Demokrat bersama seluruh kader di seluruh Indonesia untuk menghadapi mereka dengan kekuasaan politik, dengan kekuasaan uang yang mencoba untuk merampas kedaulatan dan kehormatan partai kita," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajak Parpol Lain Bangkitkan Marwah Demokrasi

Lebih lanjut, dia mengajak partai politik (parpol) lain agar memiliki semangat untuk membangkitkan marwah demokrasi di Indonesia. Parpol, kata dia tidak boleh bungkam dan harus lantang memperjuangka kedaulatan.

"Mari kita rawat dan kita kembalikan marwah demokrasi kita. Partai-partai politik harus berani bersuara, tidak boleh seperti partai politik tidak punya kedaulatan," kata AHY.

AHY menambahkan, ke depan partainya punya agenda perubahan dan perbaikan, salah satunya untuk mendudukan secara terhormat, perbaikan demokrasi di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.