Sukses

Imbas Angkot di Bogor Mogok Beroperasi, Ada Ibu Hamil Dipaksa Turun

Aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan sopir angkot di Kota Bogor membuat para penumpang terutama ibu hamil dipaksa turun. Beruntung petugas Polresta Bogor Kota dengan sigap membantu warga dengan menyiapkan angkutan truk yang biasanya membawa personel Dalmas.

Liputan6.com, Jakarta Aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan sopir angkot di Kota Bogor membuat para penumpang terutama ibu hamil dipaksa turun. Beruntung petugas Polresta Bogor Kota dengan sigap membantu warga dengan menyiapkan angkutan truk yang biasanya membawa personel Dalmas.

"Kami sudah lama nunggu, enggak ada angkot yang lewat," ujar Hasnah (41), ditemui di Jalan Pemuda tepat di depan Gedung DPRD Kota Bogor, Senin (17/4/2023).

Hasnah mengaku dirinya tidak tahu kalau hari ini akan ada demonstrasi besar-besaran angkot di Kota Bogor.

"Saya enggak tahu kalau sopir angkot pada demo. Bersyukurnya ada bantuan truk polisi," paparnya.

Untuk diketahui, para sopir angkot di Kota Bogor mogok beroperasi. Mereka mendesak Pemkot Bogor segera memberlakukan tarif Biskita, yang sudah hampir setahun ini penumpang tanpa dipungut biaya alias gratis.

Tak hanya itu, sopir angkot juga melakukan sweeping terhadap sopir angkutan lainnya. Mereka dipaksa ikut dalam rombongan massa.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Bismo Teguh Prakoso mengatakan pihaknya telah mengerahkan sejumlah armada truk untuk mengangkut penumpang angkot yang diturunkan di jalan, seperti salah satunya di depan Gedung DPRD Kota Bogor.

"Banyak penumpang wanita dan ibu hamil yang diturunkan paksa oleh sopir. Itu mereka langsung kami evakuasi menggunakan truk Dalmas ke tujuan masing-masing," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polres Bogor Bantu Masyarakat yang Hendak Gunakan Angkot

 

Menurutnya, aksi demonstrasi sopir angkot sejauh ini masih berjalan tertib dan kondusif. Hanya saja, aktivitas masyarakat menjadi terganggu.

"Kami terus berupaya agar aksi mereka tidak berlangsung lama sehingga masyarakat bisa beraktivitas normal," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini