Sukses

Mengenal Ranca Upas, Lokasi Kebun Edelweis Rawa yang Rusak Parah Usai Ajang Motor Trail

Kebun bunga edelweis di Ranca Upas rusak parah akibat ajang motor trail. Ranca Upas ternyata merupakan salah satu bumi perkemahan dan lokasi wisata yang terledak di Bandung, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria marah karena kebun budidaya edelweis rawa rusak akibat ajang motor trail di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, Jawa Barat.

Pria yang diketahui bernama Supriatna alias Uprit itu menyebut, bunga itu cukup langka karena hanya ada di dua lokasi di Jawa Barat. Sementara, saat ini kebun edelweis tersebut rusak setelah digunakan ajang motor trail.

Dia mengaku, merupakan salah satu orang yang membudidayakan bunga itu di Ranca Upas. Untuk itu, ia pun menyesalkan terhadap adanya pihak yang memberikan izin terselenggaranya acara tersebut.

"Lihat nih dampaknya seperti ini, hancur," kata Uprit dalam video itu dilansir dari Antara, Rabu (8/3/2023).

Ranca Upas atau Kampung Cai Ranca Upas ternyata merupakan salah satu bumi perkemahan di Bandung, Jawa Barat. Ranca Upas berjarak 50 km dari pusat Kota Bandung.

Ranca Upas yang dikelola oleh Perhutani ini memiliki luas area sekira 215 hektare dan berada 1700 meter di atas permukaan laut. Dikutip dari situs perhutani.co.id, Ranca Upas adalah salah satu destinasi wisata alam yang sejuk.

Terletak di Kawasan wisata Ciwidey, Kabupaten Bandung, tempat ini terkenal dengan bumi perkemahan dan penangkaran rusanya serta spot-spot foto yang instagramable.

Ada beragam wahana yang bisa dicoba wisatawan di Ranca Upas, di antaranya jalur trekking lintas hutan, motor ATV, aktivitas berkuda, paint ball, dan archery atau memanah. Ada juga wahana kolam air panas alami, belanja dan memetik buah strawberry, serta mengikuti program healing forest (camp).

Dilansir dari berbagai sumber, tiket masuk Ranca Upas dibanderol Rp 30 ribu hingga Rp 75 ribu per orang, belum termasuk biaya masuk wahana.

Selain itu, kendaraan pengunjung juga akan dikenakan tarif masuk Ranca Upas. Biayanya mulai dari Rp 2000 hingga Rp 30 ribu.

Sebelumnya, viral video komunitas motor trail merusak bunga edelweiss rawa di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung. Video tersebut dibagikan oleh akun Twitter @MrBekalicky89.

Dari foto pamflet yang tersebar, diketahui bahwa acara tersebut bernama Camping Adventure Explore Ranca Upas 2023 dan terdapat logo Perhutani. Dalam salah satu video, terekam seorang warga yang menjaga kawasan Ranca Upas marah melihat hamparan bunga edelweis rawa tersebut rusak dan mati dilindas motor-motor trail.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bupati Bandung Kecam Kebun Edelweis Rawa Rusak Parah di Ranca Upas

Bupati Bandung Dandang Supriatna angkat bicara terkait kegiatan trail dan camping adventure di Ranca Upas, Bandung, Jawa Barat yang merusak bunga rawa atau edelweis.

Sebelumnya video ramai beredar di media sosial mengenai event “Rancaupas Camping Adventure Explore 2023” di Ranca Upas yang merusak kebun edelweis dan alam.

Terkait hal itu,Dadang menyayangkan dan mengecam kegiatan yang merusak lingkungan. Dadang mengatakan, pihaknya tidak pernah memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak alam.

"Tentunya, saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini, kita pemerintah Kabupaten Bandung tidak pernah mendukung dan memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan hutan,” tulis Dadang Supriatna dikutip dari akun instagramnya @dadangsupriatna, Rabu (8/3/2023).

Terkait logo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang dicatut di flyer acara tersebut tanpa sepengatahuan Dadang. Dadang mengatakan, hal tersebut juga dirugikan dengan kejadian tersebut.

"Perihal logo Pemkab Bandung yang dicatut di flyer acara, itu tanpa sepengetahuan saya dan kita pastikan bahwa logo Pemkab Bandung dicatut tanpa izin, tentunya kami sangat merasa dirugikan dengan kejadian ini,” kata dia.

Ia menegaskan, kalau panitia acara dan pihak yang mendukung terselenggaranya acara tersebut harus bertanggung jawab. “Panitia acara dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Kita akan tindak lanjuti,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.