Sukses

RS Polri Terima 15 DNA Keluarga Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sudah tiga jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang teridentifikasi yaitu Syahrul Hidayatullah (28), M Bukhori (41), dan Iriana (61).

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima 15 sampel DNA untuk penanganan identifikasi 16 kantong jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Secara rinci ada 15 korban jiwa dengan sembilan laki-laki dan enam perempuan, kemudian satu kantong jenazah berisikan body part.

"Sampai saat ini juga yang telah melapor ke posko ante morten sebanyak 15 orang dan 15 orang tersebut telah diambil sampel DNA," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).

Menurut Ahmad, sudah tiga jenazah korban kebakaran yang teridentifikasi yaitu Syahrul Hidayatullah (28), M Bukhori (41), dan Iriana (61).

"Keluarga yang merasa kehilangan bisa melaporkan kepada kita untuk memberikan data ante mortemnya," kata Ahmad.

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara menimbulkan belasan korban jiwa dari masyarakat permukiman sekitar. Pemerintah pun tengah merumuskan solusi untuk warga Tanah Merah yang tempat tinggalnya hanya berjarak beberapa meter saja dari lokasi terminal bahan bakar itu.

"Nanti sore (rapat), kan kemarin sudah rapat sama Gubernur DKI, ada Pak Menko, nah hasil rapat kemarin masing-masing institusi mem-follow up ke masing-masing institusi dulu," tutur Menteri BUMN Erick Thohir di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Senin (6/3/2023).

Erick belum banyak merinci pembahasan bersama Pertamina terkait solusi yang akan diambil. Termasuk soal kemungkinan memindahkan lokasi Depo Pertamina Plumpang atau merelokasi permukiman warga.

"Kalau saya nanti sama Pertamina ada rapat jam 16.00 ya, mengenai Plumpang," kata Erick.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buffer Zone di Depo Pertamina Plumpang, Jokowi: Dulu Direncanakan, Tapi Belum Sampai Solusi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah berencana membangun buffer zone atau lokasi penyangga antara Depo Pertamina Plumpang dengan pemukiman warga. Namun, rencana itu tak terealisasi hingga kini.

Menurut dia, belum ditemukan solusi dari pemerintah provinsi DKI untuk warga setempat. Pasalnya, Tanah Merah Plumpang merupakan kawasan yang padat penduduk.

"Dulu memang sudah direncanakan untuk dibuat air, di kanan kirinya sungai, tetapi memang belum sampai kepada titik mencarikan solusi kepada penduduknya yang ada disitu," kata Jokowi usai mengunjungi tenda pengungsian korban terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).

"Tanah merahnya ini kan padat dan penuh. Semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat, keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," sambung dia.

Dia menyampaikan zona ini seharusnya memang zona air yang dibuatkan sungai untuk melindungi objek vital. Terlebih, barang yang ada di Depo Pertamina sangat berbahaya apabila berdekatan dengan masyarakat.

"Zona ini memang harusnya zona air entah dibuat sungai, entah dibuat, harus melindungi dari objek vital yang kita miliki. Karena barang-barang didalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk," jelas dia.

Jokowi memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera mencari solusi, pasca kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Solusi bisa berupa, Depo Pertamina di Plumpang dipindahkan atau masyarakat direlokasi.

"Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi. Saya nanti akan diputuskan oleh Pertamina dan Gubernur DKI," tutur Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.