Sukses

Ketua Bawaslu Sindir Anies, NasDem Bereaksi

Wakil Sekretaris Jenderal NasDem, Hermawi Taslim, merespons pernyataan Ketua Baswaslu RI Rahmat Bagja terkait sosok calon presiden (capres) yang melakukan safari politik sebelum waktunya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal NasDem, Hermawi Taslim, merespons pernyataan Ketua Baswaslu RI Rahmat Bagja terkait sosok calon presiden (capres) yang melakukan safari politik sebelum waktunya. Dia menilai bakal capres Partai NasDem Anies Baswedan melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk mendengarkan suara hati rakyat.

"Kami berterima kasih atas komen ketua Bawaslu yang intinya tidak melarang kegiatan yang tengah kami lakukan. Menurut saya komentar itu merujuk pada ketentuan hukum yang berlaku, yang senantiasa kami taati. Perjalanan kami bersama Pak Anies, hanyalah memperkenalkan beliau, mengajak beliau untuk mendengar suara hati rakyat di berbagai wilayah," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Senin (20/2).

Dia pun menegaskan, Partai NasDem dan Anies selalu mentaati aturan yang berlaku. Tak hanya itu, Hermawi menyebut, pihaknya tidak bisa membendung antusiame masyarakat saat Anies melakukan perjalanan ke berbagai daerah.

"Dari waktu ke waktu kami selalu evaluasi kok agar kegiatan kami tetap dalam koridor ketentuan yang berlaku," tegasnya.

"Kami kan tidak bisa melarang orang, ada relawan-relawan juga mereka kan mengorganisir diri sendiri," imbuh Hermawi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disindir Bawaslu

Sebelumnya, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menyinggung soal safari politik calon presiden (capres) ke sejumlah wilayah di Indonesia jelang pemilihan umum (Pemilu).

"Kemudian safari politik, kemudian ada mohon maaf nih, keliling terus, lama-lama kan ono opo iki (ada apa ini)? Capres itu doang yang keliling terus," kata Bagja dalam acara diskusi publik KedaiKOPI bertajuk OTW 2024 setahun jelang pemilu, mata rakyat tertuju ke KPU dan Bawaslu di Hotel Erian, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).

Bagja menjelaskan bahwa safari politik harusnya dilakukan di internal partai. Terlebih masa kampanye belum dibuka resmi. Sehingga, belum seharusnya melibatkan masyarakat di tempat umum.

"Nah, safari politik itu jadi persoalan bagi kita karena di internal partai seharusnya. Tidak usah melibatkan masyarakat. Sekarang jangan juga kita, kalau di internal partai oke lah, di gedung," kata dia.

 

Sumber: Alma Fikhasari/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.