Sukses

Emil dan Pakde Karwo Gabung Golkar: Berharap Beringin Kokoh di Jabar dan Jatim

Bergabungnya Ridwan Kamil dan Soekarwo menguntungkan Golkar karena dua wilayah itu signifikan untuk pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Golkar mendapatkan tambahan kekuatan di Jawa Barat dan Jawa Timur dengan bergabungnya dua tokoh penting. Yaitu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang baru saja resmi bergabung dengan partai beringin, serta mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo alias Pakde Karwo.

Peneliti Politik BRIN Aisah Putri menilai dua tokoh ini sangat populer dan menjadi aktor kunci di basis wilayah masing-masing, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur. Bergabungnya Ridwan Kamil dan Soekarwo menguntungkan Golkar karena dua wilayah itu signifikan untuk pemenangan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Pakde Karwo dan RK merupakan politisi populer dan berpengaruh di dua wilayah signifikan untuk peta politik nasional, terutama karena Jabar dan Jatim merupakan dua dapil terbesar di Indonesia. Hal ini akan menguntungkan bagi Golkar menjelang Pemilu 2024, karena keduanya dapat menjadi aktor kunci untuk mendorong kemenangan Golkar dalam Pileg atau Pilpres," ujar Aisah kepada wartawan, Jumat (20/1).

Kedua tokoh ini bisa menjadi juru kampanye dan aktor penentu strategi kemenangan di dua wilayah tersebut. Dalam jangka panjang pun RK dan Pakde Karwo akan semakin bertaji di tingkat nasional.

"Pakde Karwo dan RK, saya duga, ke depannya akan menjadi politisi yang semakin berpengaruh di level nasional," jelas Aisah.

Lebih khusus sosok Ridwan Kamil menjadi aset jangka panjang bagi Golkar. Potensi Ridwan Kamil bagi Golkar sangat kuat tergantung apakah partai beringin ini bisa memainkan kartunya.

"Secara khusus untuk RK, potensinya sangat kuat apabila Golkar berhasil mengkaderisasi dan memainkan kekuatan politik RK," jelas Aisah.

Ia memandang, bergabungnya RK ke Golkar karena melihat rekam jejak sebagai partai besar dan stabil.

"Golkar termasuk salah satu partai terbesar di Indonesia dengan kekuatan politik yang stabil dalam peta politik nasional. Dengan demikian, RK memiliki modal cukup kuat untuk mendapatkan peluang berkarir politik yang semakin berpengaruh ke depan," ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) resmi bergabung ke Partai Golkar. Dia menyatakan bahwa semua indah pada waktunya.

“Aura Kasih naik Gocar ke Surabaya, perginya belanja baju kebaya. Terima kasih Golkar atas penerimaannya, mari bersama sejahterakan Indonesia,” katanya membuka pernyataannya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/2).

“Semua indah pada waktunya, jadi ini adalah keindahan, waktu yang pas karena tadi saya menyatakan siap, terus berkhidmat kepada masyarakat, membangun melalui dimensi baru yaitu bergabung di partai politik,” sambung RK.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berlabuh di Golkar

Selama 10 tahun mengabdi sebagai kepala daerah, akhirnya RK berlabuh ke Partai Golkar. Keputusan tersebut pun berasal dari pengamatan matang, salah satunya menelisik ke belakang tentang sejarah partai beringin tersebut.

"Partai Golkar itu sangat kuat sebagai simbol partai tengah, partai pancasilais, partai terbuka. Sehingga ini yang menjadi sebuah minat saya. Kedua, sejarah panjang Golkar menunjukkan institusi ini sangat terhormat, dan maju mundur besar kecilnya karena individunya," jelasnya.

Bagi RK, partai politik pada akhirnya akan mengambil keputusan yang menyangkut hajat hidup masyarakat luas. Di samping itu, hubungan komunikasinya dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga diakui sangat baik.

“Banyak hal yang kami sering diskusi dan hal-hal personal. Waktu saya ada musibah beliau datang lebih dari sekali menyampaikan simpati bagi saya, itu kemanusiawian dan humanis Pak Airlangga yang saya apresiasi,” ujarnya.

Kemudian, lanjut RK, dia membaca sejarah Partai Golkar yang selalu fokus membangun, progresif, yang menurutnya sejalan dengan sikapnya selama menjadi kepala daerah. Dia membahasakan dengan membereskan yang semerawut, meluruskan yang bengkok.

“Dengan pertimbangan-pertimbangan tadi dan mendapatkan restu dari keluarga, saya masih punya ibu, datang lah ke hari ini. Jadi saya per hari ini saya sudah menjadi kuning, sudah ber-KTA,” tutup RK.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.