Sukses

KPK: Pemidanaan Koruptor Bukan Akhir Pemberantasan Rasuah

Ghufron memastikan, negara memiliki tujuan untuk melindungi segenap rakyatnya dari bahaya korupsi.

Liputan6.com, Jakarta

 

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron memastikan, menindak koruptor dengan pemidanaan bukanlah tujuan akhir dari pemberantasan rasuah.

Menurut dia, jalur pemidanaan adalah bagian dari rangkaian instrumen untuk pemberantasan korupsi.

"Jadi harus dipahami bahwa penegakan tindak pidana korupsi itu bukan akhir, ini adalah instrumen untuk memastikan agar negara yang dilaksanakan oleh aparaturnya itu mencapai tujuan-tujuan negara,” kata Ghufron dalam keterangan diterima, Senin (2/1/2022).

Ghufron memastikan, negara memiliki tujuan untuk melindungi segenap rakyatnya dari bahaya korupsi. Selain itu, negara juga berkewajiban untuk teru meningkatkan kesejahteraan umum dan ikut menjaga ketertiban dunia berdasarkan keadilan sosial.

"Hukum sudah tegak tapi ada yang tidak terlindungi. Kesejahteraan sudah diupayakan tetapi masih ada yang tercecer. Itu semua karena apa? Karena ada korupsi,” yakin Ghufron.

Ghufron memastikan, KPK terus paham dan memahami, menargetkan dan menegakkan pemberantasan korupsi sesuai hukum tindak pidana. Agar, kerja-kerja pemerintahan dalam menjalankan tugas negara dapat tercapai sesuai tujuan.

"Selama masih ada korupsi, maka pasti tujuan-tujuan negara tidak tercapai,” Ghufron menutup. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Orang Buronan Belum Ditangkap

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pada 2023 ini. Salah satunya, utang menyeret para buronan kasus korupsi di tahun-tahun sebelumnya.

Tercatat, masih memiliki lima buron KPK yang masih menghirup udara bebas.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut pihaknya berhasil menangkap 16 dari 21 orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Dengan begitu, KPK masih memiliki lima buronan lagi.

"Dari DPO KPK sejumlah 21 orang, telah tertangkap sebanyak 16 orang, dan masih dalam pencarian sejumlah 5 orang," ujar Alex di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa 27 Desember 2022.

Lima buron KPK yang belum berhasil ditemukan yakni Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, Kirana Kotama, Izil Azhar, Harun Masiku, dan Paulus Tanos.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.