Sukses

Update Covid-19 per 17 Oktober 2022: Positif 6.458.101, Sembuh 6.282.951, Meninggal 158.327

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 16 Oktober 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Senin (17/10/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta - Penularan kasus positif Covid-19 di Tanah Air masih terus terjadi. Dari laporan yang disampaikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hari ini, Senin (17/10/2022), ada penambahan pasien positif sebanyak 1.233 orang.

Sehingga akumulasi kasus terkonfirmasi positif corona di Indonesia terhitung sejak Maret 2020 sampai saat ini mencapai 6.458.101 orang.

Satgas Covid-19 juga terus melaporkan jumlah kasus sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19. Angka tersebut pada hari ini mengalami kenaikan sebanyak 1.609, sehingga pasien yang terbebas dari virus Corona telah menyentuh angka 6.282.951 orang. 

Pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga dilaporkan masih bertambah. Menurut Satgas Covid-19, total akumulatif kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga kini menyentuh angka 158.327 jiwa. Kenaikan tersebut terjadi setelah ada penambahan 14 pasien meninggal. 

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Minggu, 16 Oktober 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Senin (17/10/2022) pada jam yang sama.   

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji kinerja BUMN, PT Biofarma, yang berhasil melahirkan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri. Diketahui, dalam pengerjaannya mulai dari hulu ke hilir, semua dikerjakan di Indonesia.

“Mulai hari ini kita bisa memproduksi vaksin covid sendiri. Saya kira sebuah kerja keras SDM-SDM muda kita dalam menggarap sebuah vaksin baru dari hulu ke hilir,” kata Jokowi saat peresmian Vaksin Indovac di Bandung, seperti dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (13/10/2022).

Jokowi juga memuji proses 1,5 tahun kelahiran Indovac yang tidak membutuhkan banyak suara. Menurut Jokowi, kerja dalam diam PT Biofarma perlu mendapat apresiasi.

“Indovac (selama) 1,5 tahun juga diam, enggak pernah bersuara, tahu-tahu jadi! Pak Menteri BUMN, Pak Menteri Kesehatan, dorong terus Biofarma sehingga nanti akan betul menghasilkan revenue yang semakin besar bagi negara,” harap Jokowi.

Jokowi menyebut, Biofarma memiliki rekam jejak unggul dalam memproduksi 3 miliar dosis vaksin dan diekspor ke 153 negara. Biofarma termasuk produsen vaksin yang masuk dalam lima besar kategori produsen bermacam vaksin.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Vaksin Covid-19

Nantinya, untuk Indovac, Biofarma juga mengaku siap melakukan produksi hingga 20 juta dosis di tahun pertama dan bertambah di tahun-tahun berikutnya jika dibutuhkan hingga 120 juta dosis.

"Mulai hari ini kita bisa memproduksi vaksin covid sendiri dengan kapasitas di tahun ini 20 juta dosis, di tahun depan 40 juta dan kalau pasar masih memerlukan bisa mencapai 120 juta dosis vaksin," Jokowi menutup.

Untuk diketahui, vaksin COVID-19 produksi BUMN PT Bio Farma, yaitu IndoVac telah mengantongi sertifikat halal dan izin edar darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan, Vaksin IndoVac akan digunakan sebagai vaksin booster di Indonesia. Selain itu, vaksin ini akan diekspor dan didonasikan ke negara-negara berpendapatan rendah atau miskin.

Tahapan ekspor diawali dengan mendonasikan vaksin IndoVac ke sejumlah negara berpenghasilan menengah ke bawah, salah satunya Afrika.

"Kalau untuk harapannya, memang ada ekspor (vaksin IndoVac). Tapi untuk tahap pertama, mungkin donasi dari Indonesia, terutama untuk negara yang low middle income countries," ujar Honesti dalam keterangannya, Kamis, 6 Oktober 2022. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.