Sukses

Pilot dan Kopilot Tewas Saat Latihan, TNI AL Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heru Purnomo menyebut seluruh instansi Angkatan Laut (AL) mengibarkan bendera setengah tiang.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya Ahmadi Heru Purnomo menyebut seluruh instansi Angkatan Laut (AL) mengibarkan bendera setengah tiang. Bendera setengah tiang buntut dari tewasnya pilot dan kopilot pesawat G-36 Bonanza T-2503.

"Di seluruh instansi Angkatan Laut. (Pengibaran bendera setengah tiang) selama tiga hari," ujar Ahmadi dalam keterangannya, Jumat (9/9/2022).

Ahmadi mengatakan, pengibaran bendera setengah tiang sudah dijalankan sejak Kamis, 8 September 2022 kemarin. Bendera setengah tiang merupakan bentuk duka cita atas meninggalnya dua prajurit TNI AL saat menjalani prosesi latihan.

"Kemarin, begitu ada perintah kita langsung paginya bendera setengah tiang, jadi kita selama 7 hari ini berdoa terus menerus," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kenaikan Pangkat

Diberitakan, pilot dan kopilot pesawat G-36 Bonanza T-2503, Lettu Laut Judistira Eka Permady dan Letda Laut Dendy Kresna Bakti Sabila akan menerima kenaikan pangkat dari TNI AL. Keduanya tewas saat menjalani proses latihan.

"Almarhum keduanya mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa yang tadi keputusannya sudah turun, barusan tadi kita ajukan dan naik satu tingkat," ujar KSAL Laksamana Yudo Margono dalam jumpa pers, Kamis (8/9/2022).

Yudo mengatakan, keluarga keduanya nanti akan mendapatkan santuntan dari asuransi PT Asabri dan dari TNI AL.

"Ada santunan duka dari Asabari, juga ada tentunya dari AL sendiri juga ada," kata dia.

3 dari 3 halaman

Masih di Dalam Pesawat

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut pilot dan kopilot pesawat G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh di Selat Madura ditemukan masih berada di dalam pesawat.

Menurut Yudo, kedua prajurit TNI AL itu masih tersangkut di sabuk pengaman pesawat.

"Ya sudah semuanya jadi kondisinya kemarin sulit diangkat karena posisi terbalik, jenazah dua-duanya masih terpasang di kursi dan masih terikat seatbel, sehingga baru tadi pagi diangkat semuanya," ujar Yudo dalam jumpa pers, Kamis (8/9/2022).

Beruntung keduanya kini sudah diangkat ke atas daratan. Begitu juga dengan bangkai pesawat sudah dievakuasi.

"Jadi dua personel pilot dan kopilot sudah diangkat dan bangkai pesawat sudah diangkat. Karena kita punya alat KRI yang bisa angkat beratnya pesawat yang ringan. Karena pesawat latih kami ringan, sehingga bisa diangkat," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.