Sukses

Harga BBM Naik, SPBU di Tangerang Dijaga Polisi

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan pengamanan ini untuk memantau dan memonitor secara langsung agar keamanan dan ketertiban di SPBU berjalan aman dan kondusif.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan rincian Pertamax Turbo Rp15.900, Pertamax Rp14.500, Pertalite Rp10.000, Solar Subsidi Rp6.800 Pertamina Dex Rp17.400, Dexalite Rp17.100.

Guna mengantisipasi keamanan dan kepanikan masyarakat, Polres Metro Tangerang Kota memperketat pengamanan di SPBU-SPBU yang ada di kawasan Kota Tangerang.

"Petugas kami siagakan di tiap SPBU-SPBU yang berada di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho kepada wartawan. Sabtu, (3/9/2022).

Menurutnya, pengamanan ini untuk memantau dan memonitor secara langsung agar keamanan dan ketertiban di SPBU berjalan aman dan kondusif. Termasuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang akan mengganggu kamtibmas dan antisipasi penimbunan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan sebagainya.

"Masyarakat kami minta untuk tidak panik, mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah pusat," imbaunya.

Kapolres mengungkapkan di wilayah kota Tangerang terdapat sebanyak 74 SPBU Pertamina dan 16 Pertamini atau Pertashop.

Pengamanan dan pengawasan tidak hanya dilakukan oleh personel kepolisian, namun juga melibatkan jajaran TNI kodim 0506/TGR dan instansi pemerintah kota Tangerang.

"Ada 74 SPBU Pertamina, 16 Pertashop yang ada di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota, Kita pastikan semua berjalan dengan aman," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keputusan Sulit Pemerintah

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa penyesuaian terhadap bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini merupakan keputusan sulit.

"Saat ini pemerintah harus membuat keputusan yang sulit, ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM," kata Jokowi saat jumpa pers.

Jokowi juga mengaku, keputusan penyesuaian harga bbm bersubsidi adalah hal yang berat. Namun menurut dia apa daya, saat ini kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dirasa sudah tidak lagi mampu mengganggu hal tersebut.

"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dari subsidi APBN," sesal Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.