Sukses

Jemaah Kedapatan Masukkan Air Zamzam ke Koper Bagasi

Koper bagasi jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Air pada 15 Juli 2022 ditimbang dan dicek isinya. Hasilnya, ditemukan air zamzam di 50 koper bagasi tercatat.

Liputan6.com, Jakarta - Koper bagasi jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Air pada 15 Juli 2022 ditimbang dan dicek isinya. Hasilnya, ditemukan air zamzam di 50 koper bagasi tercatat.

Pemeriksaan koper di antaranya dilakukan untuk Embakasi Solo (SOC) 1 dan Padang (PDG) 1, di Airgate, perusahaan collecting bagasi yang ditunjuk Garuda Indonesia.

"Di dalam 393 koper yang ada di PDG 1 ditemukan 50 bagasi tercatat, koper yang berisi air zamzam. Dan itu terdeteksi secara langsung dari x-ray yang disiapkan. Ini yang kami temukan beragam, ada yang 1, 2, 5 bahkan ada yang berisi 1 liter sampai 2 liter," ujar Kasi Layanan Kedatangan dan Kepulangan Daker Bandara Edayanti Dasril, saat meninjau pemeriksaan X-ray di Airgate Makkah, Rabu (13/7/2022).

Dia menerangkan, Kementerian Agama telah melakukan sosialisasi mengenai barang bawaan jemaah termasuk larangan membawa air zamzam sejak di Tanah Air sampai jelang keberangkatan hingga penimbangan barang kepulangan.

Edayanti menerangkan, sesuai aturan General Authority of Civil Aviation (GACA), jemaah haji tidak boleh memasukkan air zamzam ke dalam bagasi tercatat. Karena selama di penerbangan dikhawatirkan air zamzam akan terhimpit satu dengan yang lain dan kemungkinan besar akan pecah lalu merembes sehingga akan menyebabkan kabel-kabel di pesawat akan terganggu.

"Tapi untuk cairan lain selaian zamzam yang dirating standar itu bisa, seperti parfum bisa masuk, minyak lain masuk, tapi zamzam umumnya tidak dirating standar. Dengan sangat menyesal ini bukan keinginan Kemenag, bukan keinginan pemerintah, kami juga tidak menyalahkan jemaah haji yang punya effort bawa air zamzam," jelas Edayanti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penerbangan Cukup Lama

Permasalahanya, lanjut Edayanti, di antaranya adalah penerbangan yang cukup lama. Misalnya dari Saudi ke Jakarta membutuhkan waktu kurang lebih 9 jam, ke Solo sekitar 10 jam, ke Makassar sampai 12 jam.

"Jadi potensi merembes dan pecahnya air di dalam bagasi luar biasa tinggi bisa membahayakan penerbangan. Kami tetap mengacu kepada aturan keselamatan dan keamanan penerbangan itu target kami," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.