Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku pihaknya terus meminta koordinasi dengan para pakar untuk dasar pengambilan keputusan dan penanganan pandemi Covid-19 di Ibu Kota.
"Kami di DKI Jakarta sejak awal masa pandemi ini mempercayakan arah kebijakan pada pendekatan saintifik dan ilmuwan di bidangnya," kata Anies dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7/2021).
Baca Juga
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan bila pihaknya terus menggunakan data-data yang ada. Menurut dia, tim FKM UI telah mendampingi Pemprov DKI Jakarta sejak awal pendemi Covid-19.
Advertisement
"Kami akan terus memegang prinsip ini, menggunakan pendekatan ilmiah, dan selalu transparan, karena kami percaya situasi ini tidak selesai dalam hitungan minggu, karena itu untuk bisa berjalan bersama. Rakyat harus percaya pemerintah dan pemerintah harus bisa dipercaya," ucap dia.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan berdasarkan hasil survei serologi yang dilakukan bersama dengan sejumlah pihak menunjukkan hampir separuh penduduk Ibu Kota telah terpapar Covid-19.
Kata dia, survei tersebut secara spesifik ingin mengukur proporsi warga Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19.
"Ternyata dari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar dari negara Republik Indonesia ini," kata Pandu dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7/2021).
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sebagian Besar Tak Rasakan Gejala
Menurut dia, warga Jakarta yang terpapar Covid-19 paling banyak usia 30-49 tahun. Bahkan kelompok perempuan lebih tinggi yaitu 47,9 persen dan laki-laki 41 persen.
Pandu juga mengatakan jumlah estimasi warga yang terinfeksi yaitu 4,7 juta dari total penduduk Jakarta sebanyak 10 juta orang. Lalu, dari jumlah estimasi warga yang pernah terinfeksi, hanya 8,1 persen yang terkonfirmasi.
"Sebagian besar yang pernah terinfeksi, tidak terdeteksi. Selain itu, sebagian besar yang pernah terinfeksi, baik terdeteksi maupun tidak terdeteksi, tidak pernah merasakan gejala," ucapnya.
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement