Sukses

6 Perkembangan Terkini Kasus Covid-19 di Indonesia dari Kemenkes

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin covid-19 sejauh ini disebutkan dapat melawan varian Delta.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan perkembangan terkini terkait kasus Covid-19 di Tanah Air.

Disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, jumlah testing Covid-19 yang dilaporkan dari Pulau Jawa-Bali pada 6 Juli 2021 berjumlah lebih dari 124 ribu, meningkat lebih dari 20 ribu dibandingkan hari sebelumnya.

Terlepas dari peningkatan testing yang dilaporkan, itu masih 38 persen dari jumlah tes yang ditargetkan dilakukan di Jawa Bali setiap harinya, yaitu 324 ribu tes.

"Di sisi lain, insidensi atau jumlah kasus/100.000 penduduk/minggu di kebanyakan provinsi di Jawa Bali masih masuk dalam kategori transmisi komunitas tingkat 3 atau 4," ujar Nadia yang juga Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes dalam keterangan pers, Rabu, 7 Juli 2021.

Selain itu menurut Nadia, vaksin covid-19 sejauh ini disebutkan dapat melawan varian Delta. Riset terbaru yang dilakukan di Inggris menunjukkan efikasi vaksin dapat mencegah timbulnya gejala dan mencegah rawat inap di RS hingga lebih 90 persen.

Oleh karena itu, kata dia, meski di tengah PPKM Darurat, Kemenkes mengimbau masyarakat tetap mendatangi sentra vaksinasi bagi yang sudah mendapatkan undangan atau melakukan pendaftaran online.

"Selama PPKM Darurat, fasyankes atau sentra vaksinasi tetap buka danlayani vaksinasi. Kunci utama saat datangi pos vaksinasi adalah protokol kesehatan (prokes) yang ketat, hindari kerumunan. usai vaksinasi sebaiknya masyarakat langsung pulang ke rumah," pesan Nadia.

Berikut sederet perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia yang disampaikan Kemenkes dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Jelaskan 5 Level Situasi Pandemi Covid-19

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mangatakan ada lima level pada situasi pandemi Covid-19, mulai dari 0 sampai 4.

Penentuan level situasi ini, menurut Nadia, berdasarkan transmisi virus dan kapasitas respons sistem kesehatan.

Level 0 menggambarkan sebuah wilayah memiliki kapasitas respons sistem kesehatan memadai dan tidak memiliki kasus Covid-19. Sistem kesehatan memadai yang dimaksud yakni memiliki kemampuan testing, tracing dan pengobatan baik dalam menghadapi penularan virus.

"Dalam hal ini wilayah tersebut tidak perlu memperketat protokol kesehatan masyarakat atau membatasi aktivitas sosial mereka," katanya dalam konferensi pers, Rabu, 7 Juli 2021.

Sebaliknya, level 4 menunjukkan sebuah wilayah berada dalam kondisi berisiko tinggi terhadap penularan virus. Di saat bersamaan, kapasitas respons sistem kesehatan terbatas.

"Dalam situasi ini prokes masyarakat dan pembatasan sosial harus diperketat agar jumlah kasus turun sampai ke level yang dapat ditangani oleh fasilitas kesehatan yang ada," kata dia..

Juru bicara vaksinasi Covid-19 ini menyebut, dalam menentukan tingkat transmisi virus ada tujuh indikator yang digunakan. Di antaranya, kasus impor atau sporadik, kasus terklaster dan transmisi komunitas.

Level transmisi komunitas ini kemudian dibagi ke dalam empat tingkat, mulai 1 hingga 4. Penentuan level transmisi komunitas menggunakan tiga indikator utama, yakni jumlah kasus positif, jumlah kasus rawat dan jumlah kematian Covid-19 yang dihitung per 100.000 penduduk per minggu.

"Sebagai contoh kasus konfirmasi di bawah 20 per 100.000 penduduk per minggu dikategorikan sebagai transmisi komunitas tingkat satu sedangkan transmisi di atas 5 per 100.000 penduduk per minggu dikategorikan sebagai transmisi komunitas tingkat 4," terang dia.

"Kesimpulan tentang tingkat transmisi komunitas diambil berdasarkan indikator dengan tingkat transmisi tertinggi. Sebagai contoh jika kasus konfirmasi dan kematian dikategorikan dalam transmisi komunitas tingkat tiga sedangkan rasio perawatan kasus masuk ke dalam kategori transmisi komunitas tingkat 4 maka wilayah tersebut dikategorikan sebagai transmisi komunitas tingkat 4," sambung Nadia.

Pulau Jawa dan Bali masuk kategori transmisi komunitas tingkat 3 dan 4, kecuali Jawa Timur dan Banten yang dikategorikan transmisi komunitas tingkat 2. Menurut Nadia, berdasarkan indikator kasus rawat, seluruh provinsi di Jawa dan Bali masih berada di kategori transmisi komunitas tingkat 4 dengan jumlah kasus rawat lebih dari 30 per 100.000 penduduk per minggu.

"Kecuali Bali yang memiliki keterisian tempat perawatan sekitar 50 persen. Tapi untuk seluruh provinsi di Pulau Jawa masih melaporkan tingkat keterisian di atas 80 persen," papar Nadia.

 

3 dari 8 halaman

Sebut Kasus Covid-19 pada Anak dan Ibu Hamil Meningkat

Nadia meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.

Imbauan ini terus disampaikan mengingat kasus Covid-19 terus meningkat. Bahkan, peningkatan kasus Covid-19 terjadi pada kelompok usia anak dan ibu hamil.

"Kami mengingatkan dan mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat dan untuk tetap di rumah saja. Terutama pada kelompok usia anak-anak dan ibu hamil mengingat kasus Covid-19 pada kelompok ini cenderung meningkat," kata dia.

Nadia mengingatkan kelompok usia anak dan ibu hamil sangat rentan terpapar Covid-19. Karena itu, protokol kesehatan merupakan satu-satunya kunci bagi kelompok usia anak dan ibu hamil untuk melindungi diri dari Covid-19.

"Perlindungan yang ada pada saat ini adalah tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ucap Nadia.

 

4 dari 8 halaman

Jumlah Testing Covid-19 Masih 38 Persen dari Target

Kasus konfirmasi baru Covid-19 yang dilaporkan dari Pulau Jawa dan Bali sebanyak 24.801 menurun dari sebelumnya 25.271 kasus di hari sebelumnya.

Menurut Nadia, jumlah testing yang dilaporkan dari Pulau Jawa-Bali pada 6 Juli 2021 berjumlah lebih dari 124 ribu, meningkat lebih dari 20 ribu dibandingkan hari sebelumnya.

Terlepas dari peningkatan testing yang dilaporkan, itu masih 38 persen dari jumlah tes yang ditargetkan dilakukan di Jawa Bali setiap harinya, yaitu 324 ribu tes.

"Di sisi lain, insidensi atau jumlah kasus/100.000 penduduk/minggu di kebanyakan provinsi di Jawa Bali masih masuk dalam kategori transmisi komunitas tingkat 3 atau 4," kata Nadia.

Berdasarkan indikator jumlah kasus rawat, seluruh provinsi di Jawa dan Bali masih berada di kategori transmisi komunitas tingkat 4, dengan jumlah kasus rawat lebih dari 30/100.000 penduduk/minggu. Keterisian tempat perawatan di Bali sekitar 50 persen. Sementara, seluruh provinsi di Pulau Jawa masih melaporkan tingkat keterisian di atas 80 persen.

"Positivity rate Pulau Jawa Bali juga masih tinggi yaitu 19,9 persen, walaupun positivity rate menurun 24,7 persen dari hari sebelumnya," ujarnya.

Sementara, di tingkat provinsi,Nadia mengatakan, pelacakan yang dilaporkan masih sangat rendah, jauh dari target yang diharapkan sekurang-kurangnya 15 kontak erat per kasus.

 

5 dari 8 halaman

Sebut Vaksinasi Efektif Melawan Varian Covid-19 yang Bermutasi

Menurut Nadia, vaksin Covid-19 sejauh ini disebutkan dapat melawan varian Delta. Riset terbaru yang dilakukan di Inggris menunjukkan efikasi vaksin dapat mencegah timbulnya gejala, dan mencegah rawat inap di RS hingga lebih 90 persen.

Karenanya, meski di tengah PPKM Darurat, Kemenkes mengimbau masyarakat tetap mendatangi sentra vaksinasi bagi yang sudah mendapatkan undangan atau melakukan pendaftaran online.

"Selama PPKM Darurat, fasyankes atau sentra vaksinasi tetap buka danlayani vaksinasi. Kunci utama saat datangi pos vaksinasi adalah protokol kesehatan (prokes) yang ketat, hindari kerumunan. usai vaksinasi sebaiknya masyarakat langsung pulang ke rumah," pesan Nadia.

Sejauh ini Indonesia telah berhasil memvaksinasi 32,3 juta dosis pertama dan 14 juta dosis kedua, dari target sasaran vaksinasi nasional 181,5 juta orang untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

"Vaksinasi efektif melawan varian virus Covid-19 yang bermutasi. Vaksinasi termasuk ikhtiar mencegah tertular Varian of Concern. Tidak perlu pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin yang disetujui di Indonesia aman, halal dan berkualitas," terang Nadia.

 

6 dari 8 halaman

Persilakan WNI Ikut Vaksinasi Covid-19 di Luar Negeri

Kemenkes memperbolehkan warga negara Indonesia (WNI) mengikuti vaksinasi Covid-19 di luar negeri. Termasuk mengikuti wisata vaksin di luar negeri.

"Ya, untuk mendapatkan vaksinasi bisa di mana saja. Silakan vaksinasi yang kita tahu kemarin ada wisata vaksin. Ini tentunya dipersilakan saja untuk mendapatkan vaksin tersebut," kata Nadia.

Nadia mengingatkan WNI yang mengikuti vaksinasi Covid-19 di luar negeri untuk memastikan mendapat sertifikat vaksin. Sertifikat tersebut diperlukan untuk membuktikan bahwa telah menerima vaksin Covid-19.

Selain itu, Nadia juga mengingatkan WNI untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah menerima vaksinasi Covid-19.

"Diperhatikan terkait kesiapan efek sampingnya. Kami tidak tahu secara pasti bagaimana penanganan efek samping mendapatkan vaksin luar negeri," ujar Nadia.

 

7 dari 8 halaman

Pemerintah Terus Tingkatkan Upaya 3T dan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah menerapkan PPKM Darurat pada 3 hingga 20 Juli 2021. Di masa darurat ini, pemerintah memperkuat testing, tracing, treatment (3T) dengan target positivity rate kurang dari 5 persen serta tracing mengincar 15 pelacakan kontak erat.

Selain itu, kata Nadia, pemerintah juga melakukan percepatan vaksinasi.

Menurut dia, dimasa pandemi Covid-19 diperlukan langkah-langkah dalam memutus rantai transmisi penyakit, salah satunya dengan pelacakan kontak (contact tracing).

"Bagi kasus terkonfirmasi positif harus menjalani karantina/isolasi mandiri guna memutus rantai penyebaran," ucap dia.

Dia menambahkan, selama Juni 2021 terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang luar biasa, jauh melebihi Desember 2020 - Januari 2021.

"Angka positif harian saat ini mencapai 28-30 ribu kasus, yang sangat dimungkinkan disebabkan oleh varian Delta yang mendominasi pulau Jawa. Penularan varian Delta sangat cepat yaitu 5 sampai 8 kali lebih menular dibanding varian asli dengan penularan 2,5 sampai 3 kali," jelas Nadia.

8 dari 8 halaman

Berisiko Penularan Covid-19, Hindari 3 Kondisi Tempat Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.