Sukses

Polri: Tiga Importir Nyatakan Sanggup Penuhi Ketersediaan Tabung Oksigen Dalam Negeri

Yusri menerangkan, selama ini tabung oksigen diimpor dari luar negeri. Di Indonesia ada tiga perusahaan importir tabung gas yaitu di daerah Jabar dan Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Polri bersama pemangku kebijakan telah duduk bersama membahas pasokan tabung oksigen. Ada tiga perusahaan importir tabung oksigen yang dilibatkan.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus,  pemilik perusahaan berkomitmen memenuhi permintaan tabung oksigen.

"Hasil pertemuan kemarin mereka masih menyanggupi. Mudah-mudahan tabung gas itu segera akan sampai ke Indonesia nanti sudah terisi," kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (30/6/2021).

Yusri menerangkan, selama ini tabung oksigen diimpor dari luar negeri. Di Indonesia ada tiga perusahaan importir tabung gas yaitu di daerah Jabar dan Jakarta. 

Pengusaha mengakui, tabung oksigen terakhir di impor sekitar dua bulan. Sementara jumlah pasien positif Covid-19 yang membutuhkan tabung oksigen cukup tinggi sehingga berimbas pada permintaan. 

"Tapi ini sudah akan kita awasi semuanya. Pemerintah pun sudah turun tangan bersama-sama kami akan mengawasi," ujar dia.

Yusri menyampaikan Pemerintah telah mengatur pendtribusian tabung oksigen dengan membuat skala prioritas. Yang utama saat ini adalah rumah sakit. 

"Di rumah sakit tidak kurang cukup untuk sampai saat ini," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta Masyarakat Tidak Panik

Yusri meminta masyarakat tidak panik. Menurut dia, beberapa masyrakat ada yang mencoba menyimpan. Mereka membeli langsung ke toko alat kesehatan sehingga terjadi kelangkaan di pasaran atau di retail.

"Nah ini yang perlu kita sampaikan himbauan di sini tidak usah panik, tidak usah menyimpan. Memang ada sedikit skala prioritas yang kita harus distribusikan ke rumah sakit. Kita ketahui ruang ICU kan banyak yang sudah penuh," ujar dia.

"Sehingga perlu  ada cadangan gas ini untuk para korban khususnya yang kena Covid-19, tetapi hasil penyidikan kami ke semua rumah sakit sampai dengan saat ini masih terpenuhi," Yusri menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.