Sukses

Satgas Covid-19: Warga di Atas 45 Tahun Sebisa Mungkin Jangan Keluar Rumah

Wiku menyebut, hampir 80 persen kasus kematian akibat Covid-19 di tanah air berasal dari kelompok usia 45 tahun ke atas.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau agar masyarakat yang berusia di atas 45 tahun tidak beraktivitas di luar rumah. Pasalnya, kata dia, hampir 80 persen kasus kematian akibat Covid-19 di tanah air berasal dari kelompok usia 45 tahun ke atas.

"Kelompok usia ini harus benar-benar menjaga kesehatan dan sebisa mungkin tidak berkegiatan di luar rumah dan tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat," ujar Wiku dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (17/9/2020).

Jika terpaksa keluar rumah, dia meminta agar masyarakat yang berada di usia 45 ke atas betul-betul disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah penularan Covid-19.

"Jika terpaksa keluar rumah harus benar terapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan," ucapnya.

"Hindari menggunakan transportasi umum untuk mencegah penularan," sambung Wiku.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta kelompok usia produktif hati-hati

Di sisi lain, dia meminta kelompok usia produktif yaitu, 19-45 tahun untuk berhati-hati saat berinteraksi dengan kelompok rentan. Hal ini mengingat 55 persen kasus positif Covid-19 di Indonesia didomonasi oleh kelompok usia produktif.

"Kelompok usia produktif dengan mobilitas yang relatif tinggi dan frekuensi interaksi sosial juga tinggi berpotensi menjadikan mereka sebagai carrier yang dapat menularkan Covid-19 kepada keluarganya, kerabatnya ataupun kelompok orang-orang yang berusia rentan dan tinggal bersama mereka," jelas Wiku.

Sementara itu, Wiku menyampaikan bahwa angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebesar 4 persen. Jumlah ini masih tinggi dari rata-rata angka kematian dunia yamni, 3,15 persen.

"Ini adalah tugas kita bersama untuk dapat menurunkan jumlah dan persentase kasus meninggal ini agar bisa di bawah rata-rata dunia," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.