Sukses

Pengguna KRL Naik 9 Persen, Konsumen Diingatkan Patuhi Protokol Kesehatan

Khusus di Stasiun Bogor pada pagi hari tadi jumlah pengguna tercatat 11.701 hingga pukul 10.00 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba menyebutkan, jumlah pengguna KRL pada Senin pagi kembali meningkat dibandingkan pekan sebelumnya. Meskipun demikian, pengguna dapat mengikuti antrean masuk dan berbagai protokol kesehatan yang ada dengan tertib.

"Data tiket elektronik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menunjukkan pagi hari ini jumlah pengguna KRL meningkat 9 persen dibanding pekan lalu. Hingga pukul 10.00 WIB tercatat ada 155.555 pengguna KRL, sementara pada pekan lalu hanya 143.237 pengguna," kata Anne melalui keterangan tertulis, Senin (29/6/2020).

Sejumlah stasiun yang tercatat mengalami peningkatan jumlah pengguna, lanjut Anne, antara lain Stasiun Bogor, Bojonggede, Citayam, dan Bekasi yang meningkat sekitar 8 persen hingga 29 persen. Khusus di Stasiun Bogor pada pagi hari tadi jumlah pengguna tercatat 11.701 hingga pukul 10.00 WIB.

"Di tengah peningkatan volume ini, pengguna di seluruh stasiun KRL pada Senin pagi dapat mengantre dengan tertib. Pengguna antre sesuai marka yang tersedia dan senantiasa mengikuti arahan dari petugas. PT KCI berterima kasih atas kerja sama dan kesadaran para pengguna KRL dalam mengikuti antrean dan protokol kesehatan di stasiun," jelas Anne.

Dia juga menginformasikan bahwa mulai hari ini, pihaknya mengujicobakan layanan informasi terbaru berupa info posisi antrean di stasiun. Info ini disajikan melalui aplikasi KRl Access serta twitter dan instagram @commuterline.

"Para pengguna kemudian menjadikan informasi ini untuk mempertimbangkan kembali waktu keberangkatan ataupun moda transportasi yang akan dipilih," katanya.

Di samping itu, PT KCI tetap mengimbau kepada pengguna jasa untuk menggunakan masker, ikuti pengukuran suhu tubuh, mencuci tangan di wastafel yang sudah disediakan, dan selalu jaga jarak dengan mematuhi marka yang ada.

Di sisi lain, terang Anne, pihaknya juga terus mendukung dan mengharapkan berbagai lembaga, kantor, dan dunia usaha dapat menerapkan sistem jam kerja bertahap bagi karyawannya.

Jam kerja tahap satu dimulai pukul 07.00 WIB atau 07.30 WIB dan tahap dua yang dimulai 10.00 WIB atau 10.30 WIB sesuai Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Wilayah Jabodetabek.

"Dengan pengaturan jam kerja bertahap, PT KCI berharap antrean di stasiun dapat lebih lancar dan mengurangi waktu tunggu para pengguna KRL," ujar Anne.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Stasiun Awal

Pada pagi hari, PT KCI juga menyiapkan jadwal kereta dengan pemberangkatan yang bukan stasiun awal namun termasuk dari stasiun dengan jumlah pengguna KRL terbesar. Pemberangkatan tersedia misalnya dari Stasiun Cilebut, Bojonggede, Citayam, Tambun, dan Sudimara. Jadwal ini dibuat untuk mengakomodir pengguna di stasiun yang bukan Stasiun Pemberangkatan.

"Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, petugas juga secara rutin membersihkan stasiun dan KRL dengan menyemprotkan cairan desinfektan saat KRL selesai beroperasi dan membersihkan bagian-bagian di dalam KRL yang sering disentuh, seperti gagang dan tiang di dalam KRL," pungkas Anne.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.