Sukses

Anies Minta Petugas Kelurahan Infokan Peringatan Dini Banjir Langsung ke Warga

Anies menyebut, Pemprov DKI Jakarta telah membangun pula pos-pos hingga tingkat kelurahan untuk antisipasi banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar pihak kelurahan dapat berkeliling di wilayahnya untuk memberikan peringatan dini terkait banjir. Dia menyebut petugas yang di lapangan dapat menggunakan alat pengeras suara.

"Kita sejak kemarin review SOP yang ada. Dan salah satu hal yang diterapkan baru adalah bila ada kabar maka pemberitahuan akan langsung ke warga, tidak lalui jenjang," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyebut pihaknya telah membangun pula pos-pos hingga tingkat kelurahan untuk antisipasi banjir.

Anies menyebut, dengan adanya pos tersebut dapat membantu masyarakat ketika genangan air mulai terjadi.

"Kita punya sumber daya manusia yang langsung merespons bila di kelurahan itu mulai terjadi genangan. Sehingga baru fase genangan sudah langsung direspons," ucap Anies.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir Jakarta

Sebelumnya, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sejumlah orang meninggal dan ribuan orang harus mengungsi.

Para pengungsi pun sudah kembali ke rumah masing-masing. Hal ini disampaikan Fubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menghadiri rapat koordinasi dan sinkronisasi bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

"Di DKI Jakarta di hari ketujuh, mayoritas pengungsi telah kembali ke rumahnya," ujar Anies, Selasa (7/1/2020).

Ia merinci, jumlah pengungsi di hari ketujuh tercatat 697 orang dan tenda pengungsian sebanyak tujuh unit. Bahkan, kata Anies, warga tak lagi tinggal di tenda pengungsian. Mereka hanya memanfaatkan tenda sebagai tempat istirahat usai membersihkan rumah dari sisa-sisa banjir.

"Sejak hari keempat, tidak ada lagi pengungsi 24 jam. Tempat pengungsi lebih ke tempat istirahat, makan, ganti pakaian, jadi bukan 24 jam. Begitu juga dengan tujuh lokasi tersisa, untuk istirahat, makan, minum, sambil selesaikan pembersihan di rumahnya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.