Sukses

Langkah yang Harus Dilakukan untuk Siap Siaga Banjir

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti, cuaca ekstrem belum selesai.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang terjadi pada 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 mengguyur wilayah Jabodetabek menyebabkan kenaikan air permukaan di sungai dan pintu air di Jakarta. Banjir pun terjadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut, pada Rabu, 1 Januari 2020, ada 19 RW yang terendam banjir dan tersebar di beberapa kelurahan. Belum lagi banjir di Bekasi, Depok, dan Bogor yang juga menelan korban jiwa.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti, cuaca ekstrem belum selesai. Hasil analisis BMKG berdasar kondisi dinamika atmosfer menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di wilayah Indonesia untuk sepekan ke depan.

BMKG pun mengimbau warga waspada terhadap dampak yang timbul akibat hujan lebat ini. Misalnya bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan saat menghadapi bencana banjir.

Pertama, sebelum bencana datang, masyarakat harus paham soal peringatan dini banjir. Warga juga diminta mengetahui apakah berada di zona rawan banjir. Kemudian, pahami rute evakuasi dan daerah yang lebih tinggi, siapkan tas siaga bencana, dokumentasikan harta dan scan dokumen penting yang dimiliki dalam cloud, hindari membangun di tempat rawan banjir dan penguatan dan meninggikan rumah.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saat Bencana Terjadi

Kemudian, hal yang harus dilakukan saat bencana adalah, evakuasi ke tempat tinggi. Masyarakat juga harus waspada terhadap arus bawah dan mengetahui risiko di wilayah masing-masing, amankan barang-barang di temat yang aman banjir, matikan saklar aliran listrik, siapkan penampungan air bersih, dan waspada arus deras banjir bandang.

Lalu, usai banjir terjadi, masyarakat juga diminta hindari air banjir yang terkontaminasi zat-zat berbahaya, waspada terhadap sengatan listrik, hati-hati terhadap bangunan yang rapuh, dan perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga.

Kemudian, cuci tangan dan badan menggunakan sabun antiseptic dan air bersih, gunakan sarung tangan dan sepatu boat untuk bersihkan rumah dari sisa banjir serta mengupdate berita mengenai kondisi air, bantuan perumahan, pakaian dan makanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.